Bencana alam menimpa Lumajang Jawa Timur, mulai dari banjir lahar dinging Gunung Semeru dan longsor yang tewaskan satu keluarga.
KORANMANDALA.COM – Lumajang, Jawa Timur tengah berduka. Pasalnya, banjir bandang lahar dingin Gunung Semeru membuat lumpuh jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Malang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Koran Mandala, banjir lahar dingin Gunung Semeru tersebut merusak jembatan penghubung Lumajang-Malang di Kecamatan Pronojiwo.
Bencana alam tersebut terjadi pada Jumat, 7 Juli 2023, sore hari, yang dikabarkan juga merusak dua jembatan lainnya lagi di Kecamatan Candipuro.
Sejumlah video amatir yang merekam detik-detik banjir lahir dingin tersebut viral di media sosial.
Baca juga: Jadwal Lengkap Tur Pramusim Manchester United di Amerika Serikat, Link Live Streaming Tersedia di Sini
Belum diketahui berapa infrastruktur yang mengalami kerusakan hingga adanya korban jiwa.
Kendati demikian, di hari yang sama, tepatnya pada Jumat dini hari, tiga orang meninggal dunia akibat tertimpa longsor.
Lokasi longsor tersebut berada di Kecamatan Pronojiwo, tepatnya di Dusun Sriti, Desa Sumberurip.
Baca juga: CEO Twitter Elon Musk Ancam Mark Zuckerberg Atas Aplikasi Threads Instagram, Ini Kronologinya
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi menjelaskan bahwa ketiga korban ditemukan sudah tidak bernyawa usai rumahnya tertimbun longsor pada bagian dapur dan kamar tidur.
Tim berhasil masuk dan melakukan evakuasi terhadap korban terdampak.
“Dini hari tadi sekitar pukul 04.00, kami berhasil mengevakuasi tiga korban meninggal dunia, yang merupakan satu keluarga,” kata Patria melalui keterangan resmi yang diterima Koran Mandala.
Patria menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan terjadinya longsor di beberapa titik.
Baca juga: Jawa Barat Jadi Gudang UMKM, Atalia Praratya Ingin Para Pelaku Tonjolkan Keunikan Produk
Diantaranya, longsor juga terjadi di KM 59 jalur piket nol Lumajang – Malang.
Berdasarkan pantauan visual di lapangan oleh BPBD, diperkirakan panjang longsor sekitar 20 meter dengan ketinggian 10 meter.
Selain itu, longsor juga terjadi di akses jalan menuju Ranupani.(*)