KORANMANDALA.COM – Dua bulan lagi, kasus pembunuhan sadis yang menimpa ibu dan anak Tuti dan Amel di Subang, genap dua tahun. Tanda-tanda akan ditemukan siapa pelakunya, sejauh ini masih gelap gulita.
Dokter forensik, dr Sumy Hastry Purwanti saat hadir di podcast Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu, mengaku beberapa kali didatangi arwah Tuti dan Amel dalam mimpi. Keduanya datang dalam kondisi berlumur darah dan menangis meminta tolong agar pelakunya ditangkap.
Selain didatangi almarhumah, Hastry juga mengatakan bahwa bahwa dirinya sering ditagih oleh masyarakat soal pengungkapan kasus Subang.
Baca juga: Rebecca Klopper Tuntut Penyebar Video Asusila Mirip Dirinya Bertanggungjawab, Dia Bilang Video Lama
Maka dari itu, Hastry sedikit gundah gulana karena sejatinya kasus yang menimpa ibu dan anak ini bisa diungkap. Pelakunya kemudian ditangkap dan diminta pertanggungjawaban di mata hukum.
Menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier, Hastry mengatakan bahwa dia sudah menyerahkan data hasil otopsi kedua kepada yang berwenang. Dari fakta fakta itu dia berharap kasus yang buntu ini terus digarap sampai akhirnya pelaku tertangkap.
Fakta yang didapat Hastry antara lain bahwa Tuti dan Amel anaknya, dibunuh pada jam yang berbeda. Tuti dibunuh lebih dulu diperkirakan antara jam 2 pagi hingga jam 4 pagi. Sedangkan Amel dibantai antara pukul 4 pagi hingga jam 6 pagi.
Siapa pelakunya? Pertanyaan itu dijawab Hastry sebanarnya DNA pelaku sudah ditemukan. DNA tersebut diperoleh dari ceceran darah yang tidk sempat terhapus pelaku.
Masalahnya, kata Hastry DNA itu nggak ada yang cocok dengan para saksi atau orang yang selama ini dicurigai.
Baca juga: Memiliki Banyak Fitur Pemotretan, Realme 8 Hanya Dibanderol Dengan Harga Segini
Oleh karena itum, Hastry merekomendasikan untuk mencari dan mencocokan DNA dari garis keturunan sang ibu. “Ya kan, siapa tahu ada yang cocok. Ternyata belum dikerjakan juga. Terus saya juga bilang, saya juga punya jam kematian lho,” kata Hastry seperti dikutip dari Podcast Deddy Corbuzier.
Upaya lain untuk pengungkapan itu menurut Hastry bisa dilakukan dengan mencari siapa yang handphonenya online pada saat jam kematian Tuti dan Amel.
GEMAS LANTARAN SUDAH 2 TAHUN
Hastry mengaku gemas karena belum juga ada penetapan tersangka kasus Subang. Hastry sendiri meyakini kasus kematian Ibu dan anak ini bisa terungkap.
Di depan Deddy Corbuzier, Hastry sampai meminta maaf kepada Kabareskrim karena dia sudah memberi clue-clue dalam teknik pengungkapan kasus Subang itu.
Tidak banyak yang dia inginkan kecuali berharap agar kasus Subang tersebut segera terungkap.
Baca juga: Lagi Hits, Waduk Darma Kuningan Segera Go Internasional, Ini Fasilitas yang Ditawarkan
IBU DAN ANAK DIHABISI 18 AGUSTUS 2021
Tuti dan Amel meregang nyawa pada Rabu 18 Agustus 2021 pagi hari. Dua korban ini ditemukan tidak bernyawa di bagasi sebuah mobil Alfhard hitam.
Yang pertama menemukan keduanya adalah suami Tuti yakni Yosep. Yosep yang baru kembali dari istri keduanya kaget melihat kondisi rumah berantakan. Apalagi ketika mengetahui istri dan anaknya terbaring dalam kondisi tak bernyawa dalam bagasi mobil miliknya.
Ada sejumlah saksi yang dicurigai. Tetapi lagi-lagi menemukan jalan buntu karena setelah dicocokan DNA-nya tidak ada yang cocok.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Minta Maaf atas Video Viral Mario Dandy Lepas Pasang Borgol Kabel Ties Sendiri
Sempat ada penangkapan terhadap seorang anak buah kapal di Muara Karang, namun setelah didalami, ternyata tidak ada bukti kuat bahwa orang tersebut terlibat.
PEMBUNUH BAYARAN
Dari analisa sejumlah pakar hukum termasuk dokter forensik, ada kemungkinan bahwa pembunuhnya adalah orang bayaran. Berarti kalau pembunuh bayaran maka ada dalang atau otaknya yang belum tersentuh sampai sekarang.
Menurut Hastry dengan mencari DNA dari keturunan, kemungkinan bisa terumngkap. “Siapa tahu ada yang cocok,” ujar Hastry.
Baca juga: Penting, Ini Cara Mencegah Tumor Otak, Nomor 3 Sering Disepelekan
Informasi dari Humas Polda Jabar sebenarnya penyidik sudah melakukan bekerja untuk mengungkap kasus tersebut. Termasuk dengan memeriksa DNA sejumlah orang.
Ada 49 DNA yang dicocokan dengan dua profil DNA asing di TKP, tetapi hasilnya belum ada yang cocok. Polisi sudah meminta keterangan 122 saksi, tetapi hasilnya masih nihil. Penyidik, kata pejabat di Polda Jabar tersebut, masih bekerja.