Koran Mandala -Berbagai elemen masyarakat menggelar aksi Solidaritas Yaumul Quds 2025 di berbagai kota besar Indonesia. Aksi berlangsung pada Jumat, 28 Maret 2025, di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan kota-kota lainnya.
Massa menggemakan seruan pembebasan Palestina serta kecaman terhadap agresi dan penjajahan yang dilakukan rezim Zionis Israel.
Hujan Bom Tak Surutkan Dompet Dhuafa Tetap Beri Layanan untuk Warga Palestina
Aksi ini merupakan bentuk kepedulian umat Islam dan rakyat pencinta keadilan terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Dalam orasi, para tokoh menegaskan bahwa Palestina bukan hanya isu Timur Tengah, tetapi juga ujian kemanusiaan dunia.
Delapan Pernyataan Sikap Disampaikan di Akhir Aksi
Pada puncak aksi, Presidium BARQ membacakan delapan pernyataan sikap terkait kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel.
1. Mengecam seluruh bentuk penjajahan, agresi militer, dan pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
2. Menuntut dihentikannya blokade Gaza yang telah menyebabkan kelaparan, krisis medis, serta penderitaan bagi warga Palestina.
3. Menyambut baik vonis ICC terhadap Benjamin Netanyahu dan mendesak semua pelaku kejahatan perang diadili.
4. Mengajak masyarakat internasional memperluas gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap entitas pendukung Israel.
5. Mengutuk standar ganda negara Barat yang mendukung agresi Israel melalui veto, bantuan senjata, dan dukungan ekonomi.
6. Mendukung penuh perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan tanah air mereka dari pendudukan Israel.
7. Mendesak PBB dan OKI memberikan keanggotaan penuh bagi Palestina serta menjatuhkan sanksi terhadap Israel.
8. Mendukung konsistensi Indonesia dalam membela hak-hak rakyat Palestina sesuai amanah konstitusi.
Palestina Adalah Nurani Dunia
Aksi Solidaritas Yaumul Quds 2025 menegaskan bahwa perlawanan tidak akan padam, dan dukungan terhadap Palestina terus berlanjut.
Demonstran mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi aktif dalam boikot produk pendukung penjajahan serta mendorong langkah diplomatik tegas.