Koran Mandala -Warga Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, dan Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah sejak lama mendambakan pembangunan jembatan penghubung.

Pasalnya, selama puluhan tahun mereka terpaksa menyeberangi Sungai Sriganding yang memisahkan kedua desa tersebut.

Kepala Desa Cipedes, Arusdiana, mengungkapkan bahwa kebutuhan akan jembatan sebenarnya telah diajukan kepada pemerintah daerah beberapa tahun lalu. Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut maupun realisasi.

Persib di Jalur Juara, Farhan: Malam Ini Kita Perang di GBLA

“Setiap hari, warga harus menyeberangi sungai dengan arus yang cukup deras. Ini sangat berisiko terhadap keselamatan mereka, terutama anak-anak sekolah yang setiap hari pulang pergi melewati jalur tersebut,” kata Arusdiana, saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).

Menurutnya, bukan hanya warga biasa, tetapi aparat pemerintahan serta TNI/Polri pun kerap melewati jalur sungai tersebut ketika ada kegiatan di kedua desa.

Lebih lanjut, Arusdiana menambahkan bahwa tanpa jembatan, warga harus memutar sejauh 10 kilometer untuk bisa sampai ke desa tetangga. Bahkan, para pengendara sepeda motor pun kerap nekat melintasi sungai setiap hari demi mempersingkat waktu tempuh.

“Jembatan ini bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan dan aksesibilitas masyarakat, terutama para pelajar dan petani yang setiap hari melintas,” tambahnya.

Warga Desa Cipedes dan Cipakem pun berharap agar Bupati Kuningan memberikan perhatian serius terhadap kondisi ini.

Mereka mendesak agar pemerintah segera membangun jembatan demi kelancaran mobilitas, pemerataan pembangunan, serta peningkatan ekonomi masyarakat desa.***




Penulis
Leave A Reply

Exit mobile version