Koran Mandala – Ikatan Alumni (IKA) SMAN 1 Bandung menyatakan kekecewaannya terhadap putusan pengadilan yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan pendidikan dan masa depan generasi muda.
Pernyataan tegas ini disampaikan langsung oleh Ketua IKA SMANSA Bandung, Inyo Tanius Saleh, pada Jumat 18 April 2025.
Putusan pengadilan yang menjadi sorotan publik ini terkait sengketa lahan yang melibatkan SMAN 1 Bandung.
Persib di Jalur Juara, Farhan: Malam Ini Kita Perang di GBLA
Dalam putusannya, pengadilan dianggap tidak memberi perlindungan terhadap ruang belajar yang selama ini digunakan oleh ribuan pelajar dan guru.
Menurut Inyo, sikap diam bukanlah pilihan. “Hari ini kami kecewa, tapi tidak akan diam. Putusan pengadilan memang tidak berpihak pada SMAN 1 Bandung. Namun bagi kami, ini bukan akhir. Ini justru awal dari perjuangan yang lebih besar,” ujarnya.
IKA SMANSA menolak tunduk pada apa yang mereka sebut sebagai bentuk ketidakadilan.
Mereka juga menolak diam terhadap apa yang diduga sebagai praktik mafia tanah yang ingin merebut ruang belajar anak bangsa.
“Kami berdiri satu barisan. Sekolah ini adalah warisan ilmu, bukan objek rebutan. Kami akan terus bersuara untuk guru-guru kami, untuk adik-adik kelas kami, untuk masa depan pendidikan yang seharusnya suci dan bersih dari kepentingan kotor,” tegas Inyo.
Persib vs Bali United, Sujana : Selain Salat, Maung Bandung Wajib Menang!!!
IKA SMANSA menegaskan akan terus mengawal proses ini dan bersiap menghadapi perjuangan hukum maupun sosial ke depan.
“Jangan pernah anggap kami lemah hanya karena kalah hari ini. Kami sedang bersiap untuk esok,” tutupnya.