Koran Mandala – BMKG Jawa Barat memberikan peringatan terkait cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di wilayah Cianjur dan Sumedang. Kepala Stasiun Klimatologi Jabar, Rakhmat Prasetia, menjelaskan bahwa hujan deras yang terjadi di Cianjur tercatat sebanyak 25.6 mm/jam pada pukul 18.10-19.10 WIB, sementara pada pukul 16.40-18.00 WIB, hujan sedang dengan intensitas 5.4 mm. Sementara itu, wilayah Sumedang tercatat mengalami hujan ringan sebanyak 11.4 mm pada rentang waktu 07.00-18.00 WIB.
Rakhmat mengungkapkan bahwa faktor cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer terkini, termasuk suhu muka laut yang relatif hangat di perairan Indonesia, yang menyebabkan suplai uap air yang berpengaruh pada wilayah Jabar. Sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan sekitar Laut Arafura turut mempengaruhi angin di wilayah tersebut. Berdasarkan analisis angin pada ketinggian 3000 kaki, munculnya daerah pertemuan angin di sekitar Jabar turut menyebabkan hujan deras di wilayah tersebut.
Pantauan radar Purwakarta dan analisis curah hujan menunjukkan bahwa pertumbuhan awan konvektif di Cianjur dan Sumedang pada sore hingga malam hari menandakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. BMKG pun menyoroti potensi longsor yang meningkat akibat curah hujan berturut-turut dengan intensitas ringan hingga lebat di Sumedang.
Rakhmat mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang disertai kilat dan angin kencang, terutama pada sore hari, ketika pemanasan kuat terjadi antara pukul 10.00-14.00 WIB. Warga juga diingatkan untuk menghindari berlindung di bawah pohon, tiang listrik, atau objek tinggi yang rentan roboh akibat angin kencang.