KORANMANDALA.COM – Pertemuan Senin sore antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
diduga sebagai sinyal pemberian jatah menteri untuk partai Demokrat.
Pertemuan ini dianggap sebagai tanda bahwa Jokowi mungkin akan memberikan
kursi menteri kepada Partai Demokrat.
Tak sedikit yang menginterpretasikan hal tersebut karena diperkuat dengan adanya isu akan terjadinya reshuffle Kabinet.
Jokowi telah memberikan tanggapan terhadap isu perombakan kabinet yang
sedang beredar saat ini.
Baca juga: Mobil Sering Terpapar Matahari? Hati-Hati, Dampaknya Seperti Ini
Namun, tanggapannya cukup singkat. Ketika ditanya tentang isu reshuffle setelah
acara Istana Berbatik di Kompleks Istana Negara, Jokowi hanya berkata, “Dengar
dari mana”.
Jika benar partai Demokrat diberi jatah menteri, maka Partai Demokrat kemungkinan akan mulai meninggalkan posisinya sebagai oposisi.
Ia cenderung akan mendukung pemerintah dalam keputusan-keputusan politik.
Baca juga: Viral, Dua Bocah Pengguna Sepeda Listrik Langsung Kabur Seusai Tabrak Mobil hingga Penyok
Setelah KPK menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, komposisi
kabinet Indonesia Maju berpeluang diresuffle.
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani berpandangan kemungkinan akan terjadi reshuffle lantaran ada kementerian yang sedang terjerat masalah hukum.
Perombakan kabinet pada dasarnya adalah hak prerogatif Jokowi.
Baca juga: Amanda Manopo Diperiksa Polisi 10 Jam Terkait Dugaan Promosi Judi Online: Kesalahpahaman Saja
Puan yakin akan terjadi perombakan kabinet Jokowi.
Menurutnya, kalau melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini bahwa ada menteri
yang berurusan dengan masalah hukum, cepat atau lambat akan terjadi reshuffle
atau penggantian menteri. (*)