KORANMANDALA.COM – Nyi Tjitjih diva sandiwara Sunda yang kemudian terkenal sebagai Miss Tjitjih, akan “pulang” sebentar ke Sumedang, Jawa Barat,
Tetapi kepulangan Nyi Tjitjih ke Sumedang, dalam sosok lain dalam sandiwara yang yang terkenal dengan nama Sandiwara Miss Tjitjih.
Ya, karena sang diva, seperti diiketahui, sudah lama meninggal dunia, tetapi namanya tetap abadi.
Sumedang Segera Gelar Pertunjukkan Sandiwara Miss TjiTjih
Itu terjadi karena Pemkab Sumedang bekerja sama dengan DKI Jakarta, akan menggelar pertunjukkan sandiwara tersebut di Kota Tahu.
Pertunjukkannya sendiri bertajuk Road Show Napak Tilas Menjelang Satu Abad Sandiwara Sunda Miss Tjitjih pada 28 Oktober 2023 mendatang.
Seperti dijelaskan Kepala Unit Pengelola Gedung Pertunjukan Seni Budaya Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Encu Suhani, Sandiwara Miss Tjitjih yang dikelolantya akan memasuki usia satu abad alias 100 tahun.
TES KEPRIBADIAN: Hewan Pertama Kali Dilihat Ungkap Kelemahan Diri
Dalam rangka tersebut, pihaknya menggelar Road Show Napak Tilas dan Menjelang Satu Abad Sandiwara Sunda Miss Tjitjih.
“Ini diselenggarakan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah khususnya Seni Budaya Sunda Jawa Barat dan mengenalkan kembali Sandiwara Miss Tjitjih kepada masyarakat Sumedang,” kata dia.
Asli Sumedang
Sandiwara Sunda Miss Tjitjih adalah sandiwara dengan nama seorang diva sandiwara pada tahun 1928 asal Sumedang, yaitu Miss Tjitjih.
TES KEPRIBADIAN: Pilih Gambar, Ketahui yang Diingat Orang darimu
Sebelum menyandang nama Miss Tjitjih, bintang sandiwara tersebut bernama Nyi Tjitjih.
Kehebatan Nyi Tjitjih dalam seni peran ditemukan pertama kali oleh Aboebakar Bafaqih, seseorang keturunan Arab-Indonesia kelahiran Bangil, Jawa Timur.
Pemilik Sandiwara Keliling atau Komedie Stamboel (1891-1903) tersebut menemukan Nyi Tjitjih dengan bakat besar, ketika sedang mengadakan pertunjukan keliling di Jawa Barat.
Ronaldo Siap Turun Bela Al Nassr Lawan Abha di Liga Arab Malam Ini!
Di daerah Sumedang Bafaqih pada tahun 1926 menemukan Nyi Tjitjih yang pada saat itu berusia 18 tahun.
Melihat bakat dan kecantikanya, Bafaqih langsung tertarik dan mengajaknya masuk ke dalam perkumpulan sandiwara bentukannya, Opera Valencia.
Gayung bersambut, ajakan Bafaqih tersebut disambut baik Nyi Tjitjih.
Setelah itu Nyi Tjitjih menjadi bagian dari Opera Valencia.
Lewandowski Cedera, akan Absen di El Clasico
Setelah menjadi primadona, namanya diganti menjadi Miss Tjitjih dan di kemudian hari menjadi nama yang melegenda, sebagai grup sandiwara yang bermarkas di Jakarta. (*)