KORANMANDALA.COM- Peristiwa berdarah dari aksi demo warga di PT. Hamparan Massawit Bangun Persada (HMBP), Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah hingga kini masih berlanjut.
Aksi yang dilakukan warga Desa Bangkal ini adalah menutup akses jalan masuk ke perusahaan PR. HMBP.
Demo yang dilakukan sejak 16 September-7 Oktober disebut telah terjadi ketegangan antara warga dengan aparat kepolisian hingga terjadi tindakan represif.
Diantaranya terdapat 3 orang warga alami luka tembak ringan, 2 orang luka berat dan 1 orang meninggal dunia di lokasi.
Baca Juga: Satu Warga Pendemo Meninggal Dunia, Diduga Tertembak Polisi Saat Lakukan Aksi di Seruyan, Kalteng
Sebelumnya, terdapat sebuah video yang memperlihatkan korban yang berlumuran darah digotong oleh beberapa orang lainnya sambil berlarian.
Adapun instagram @kolektifa kembali mengunggah video memperlihatkan tindakan polisi pada warga pendemo, Sabtu 7 Oktober 2023.
“Sesemangat itukah aparatur negara yang nyaris tidak pernah berpihak kepada kepentingan rakyat untuk terobsesi membunuh rakyatnya? Demi melindungi majikannya, tulis keterangan video.
Baca Juga: 1 Dari 3 Orang Warga Bangkal, Seruyan Tengah, Tewas Diduga Terkena Tembakan Polisi Saat Aksi atas PT HMBP di Kalteng
“:Jika terus seperti ini tidak seharusnya seragam, senjata, dan perangkat perang kalian dibiayai oleh pajak rakyat!,” lanjut keterangan unggahan video itu.