KORANMANDALA.COM – Gaza sedang tak baik-baik saja saat ini. Serangan Zionis Israel benar-benar meluluhlantakkan kota tersebut dan berujung gugurnya warga sipil yang tak bersalah.
Hari itu seorang perawat wanita sedang berusaha menolong korban serangan Zionis Israel di sebuah Rumah Sakit, Senin, 9 Oktober 2023.
Tiba-tiba, ia itu mendapat kabar bahwa suaminya telah syahid sebagai satu di antara korban serangan kebrutalan penjajah.
Sedih bukan main, air mata pun tak kuasa tertahan. Kehilangan tersebut seolah benar-benar menggetarkan jiwanya, tapi tak sampai ia berputus asa.
Baca Juga: Pagar Kawat Pembatas Jalur Gaza Berhasil Dirobohkan, Zionis Balas Serangan Udara hingga Gugurkan Warga Palestina
Masih dengan seragam perawatnya yang berwarna putih, wanita berhijab tersebut berlari di luar area bangunan sambil berusaha tegar memberitahu orang-orang.
“Suamiku syahid wahai semua orang,” pekiknya dengan bahasa Arab kepada kumpulan warga sipil Palestina.
“Suamiku syahid, sedangkan aku sibuk di rumah sakit,” lanjutnya penuh lara.
Baca Juga: Serangan Bertubi-tubi Zionis Israel: Masjid Porak-poranda, Jurnalis Palestina hingga Para Balita Jadi Syuhada
Sambil mengangkat kedua tangannya, wanita itu seakan paham betul konsep meninggal di medan juang yang akan Allah jamin balasan surga di akhirat kelak.
“Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah,” ucapnya menyebutkan dua kalimat shahadat.
Tak berselang lama, ia bertemu putrinya dan mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal dunia.