KORANMANDALA.COM – Di tengah perang Hamas dan Israel yang kian memanas, pemimpin wilayah Chechnya di Rusia, Ramzan Kadyrov, mengumumkan dukungannya terhadap Palestina.
Hal tersebut diungkapkan olehnya melalui sebuah pernyataan pesan video yang dibagikan di kanal Telegram pada Senin, 9 Oktober 2023 di Telegram.
Kadyrov mendesak masyarakat internasional untuk bersatu membentuk koalisi dan meminta dikirim ke lokasi.
Dalam pesan tersebut, Presiden Chechnya itu menyampaikan solidaritasnya terhadap Palestina.
Baca Juga: Serangan Bertubi-tubi Zionis Israel: Masjid Porak-poranda, Jurnalis Palestina hingga Para Balita Jadi Syuhada
Ia ingin negara-negara Muslim bergabung dan memohon kepada sekutu Barat mereka untuk menghindari jatuhnya korban dari warga sipil dalam serangan penjajah.
“Saya mengimbau para pemimpin negara-negara Muslim, membentuk koalisi dan menyerukan kepada mereka yang Anda sebut sebagai teman, Eropa dan seluruh Barat, agar mereka tidak mengebom warga sipil dengan dalih menghancurkan militan,” kata Kadyrov, dikutip dari keterangan pesan video Telegram, Jumat, 13 Oktober 2023.
Lalu, dalam video tersebut, Kadyrov juga menyeru agar masyarakat mendukung kebenaran dan menghentikan perang yang terjadi di Palestina.
Baca Juga: Palestina sedang Tidak Baik-Baik Saja, Jalur Gaza Kian Memanas Imbas Gempuran Udara Zionis Israel
“Saya sekali lagi menyerukan kepada seluruh umat Islam, seluruh warga negara dan negara kita untuk mendukung kebenaran dan menghentikan perang ini. Atau kirim kami ke sana sebagai penjaga perdamaian. Kami akan menentukan, kmai akan menghentikan mereka. Kami akan menghentikan mereka yang terus berjuang. Hidupkan keadilan,” kata dia.
Lebih lanjut, Kadyrov juga menawarkan untuk mengerahkan unit-unit Chechnya sebagai pasukan penjaga perdamaian, yang siap sedia untuk ‘memulihkan ketertiban’ dan ‘melawan elemen-elemen yang mengganggu di wilayah Timur Tengah.
Sementara itu, dalam deskripsi video tersebut, Presiden Chechnya itu pun mengklarifikasi bahwa dirinya mendukung Palestina dan menentang konfrontasi yang menurutnya ‘tidak seperti konflik lainntya, dapat bekembang menjadi sesuatu yang lebih besar’.