Setelah menyelesaikan agendanya di Kairo, Mesir, Guevara dan rombongannya, termasuk adik Fidel Castro, Raul Castro dan Jenderal Caprera, ia bertolak ke Gaza.
Guevara setidaknya menghabiskan sekitar 450 kilometer perjalanan, dari Kairo ke Gaza.
Setibanya di Gaza, ia menerima sambutan bak pahlawan oleh Gubernur Gaza de facto Mesir, Letnann Henderal Ahmad Salim.
Baca Juga: Situasi Semakin Mencekam, Kemlu Imbau WNI yang Berada di Wilayah Palestina dan Israel Segera Pergi
Kemudian, Guevara diajak Salim mengunjungi kamp-kamp korban pengungsian di Gaza pascaperistiwa Nakba. Para pengungsi lantas memberikan sambutan meriah dengan menyanyikan lagu revolusi Kuba.
Sebagai informasi, kamp-kamp pengungsian itu berstatus kasus kelaparan terbesar di Gaza. Bahkan selama perjalanannya, kamp-kamp tersebut pernah diserang Israel
Sebanyak 43 orang tewas oleh serangan yang terjadi pada Agustus 1955. Israel menduga, kamp-kamp pengungsian itu mengirim pasokan senjata dan logistik untuk kelompok Fedayeen.
Baca Juga: Justin Bieber Dihujat Netizen Usai Posting InstaStory ‘Pray for Israel’ Tapi, Pakai Latar Belakang Foto Gaza Palestina
Hubungan Serasi Guevara dan Palestina
Peneliti asal Palestina bernama Salman Abu Sitta dalam New Arab mengatakan, hubungan antara Guevara dan Gaza memanjang.
Kuba pernah memberikan bantuan pendidikan atau beasiswa untuk para pelajar Palestina, kewarganegaraan penduduk yang terlantar, dan menggelar konferensi sebagai dukungan untuk Palestina.
Dampak kedatangan Guevara kemudian memicu empati negara lain, yakni India. Perdana Menteri India pertama, Jawaharlal Nehru mengunjungi Gaza pada 1960 yang bertujuan turut melindungi Palestina.
Baca Juga: Hamas Peringatkan Israel! Eksekusi Sandera Dilakukan Jika Serangan Menyasar Warga Sipil Palestina
Empat bulan sebelum ‘perang enam hari’ saat Gaza dianeksasi dari Mesir dan berada di bawah kendali total Israel, Guevara tewas dieksekusi oleh pasukan Bolivia pada Oktober 1967.