KORANMANDALA.COM – Zionis Israel menyerukan semua warga sipil di Kota Gaza yang berjumlah 1,1 juta orang untuk mengungsi ke selatan dalam waktu 24 jam.
Hal tersebut disampaikan Israel untuk mengevakuasi warga sipil Palestina yang berada di Gaza Utara, Jumat, 13 Oktober 2023.
Dalam hal ini, para ahli telah memperingatkan bahwa invasi darat Israel diperkirakan akan terjadi dan mengakibatkan genosida massal yang mengerikan terhadap warga sipil Palestina.
Mereka, warga sipil di Gaza, didesak untuk pergi. Namun, hal tersebut benar-benar menjebak, karena tidak ada tempat untuk mencari keselamatan.
Baca Juga: Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov, Umumkan Dukungannya terhadap Palestina: Kirim Kami ke Sana!
Menindaklanjuti seruan ini, badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau yang dikenal sebagai UNRWA hanya mampu memindahkan staf internasional ke kompleksnya di Gaza Selatan.
Melansir dari AP News, Juliette Touma sebagai juru bicara badan tersebut mengatakan bahwa UNRWA tidak mengetahui adanya rencana evakuasi terhadap ribuan anggota staf Palestina dan keluarga mereka di Gaza.
Dia menuturkan, pekerja lokal UNRWA membuat keputusan sendiri apakah mereka akan tinggal di rumah, dipindahkan ke kompleks PBB di selatan, atau melarikan diri ke tempat lain di Jalur Gaza.
Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Mesut Ozil Dukung Palestina dan Buka Suara Terkait Kondisi di Gaza: Tolong Hentikan Perang!
Selain itu, UNRWA juga mengatakan pihaknya tidak mengevakuasi puluhan sekolah yang telah menjadi tempat penampungan pengungsi ratusan ribu warga sipil Palestina.
Berdasarkan laporan, UNWRA telah memberikan layanan dan pendanaan kepada 1,3 juta orang yang telah terdaftar di Jalur Gaza.
Adapun merespons desakan Zionis Israel agar warga sipil Palestina mengungsi ke selatan, Hamas akhirnya ikut angkat bicara.