BANDUNG, KORANMANDALA.COM
Ruangan tempat mantan Ketua Komisi Yudisial Jaja Ahmad Jayus dirawat di RS Mayapada, Bandung mendapat penjagaan ketat dari kepolisian.
Sedangkan kondisi Jaja maupun anaknya Dwi Utami menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
“Kondisi pasca operasi masih berada di ICU karena mengalami luka dibagian kepala dan leher,” kata Ibrahim Tompo.
Menurut Ibrahim Tompo, kedua korban diminta istirahat oleh dokter, bahkan terpaksa dilakukan pembiusan karena mengalami pendarahan cukup parah.
Sejalan dengan yang disampaikan Ibrahim Tompo, warga Perumahan Griya Bandung Asri (GBA) 2 Blok F menyampaikan kesaksian saat korban mengalami pembacokan.
Warga yang memberikan pertolongan seusai kejadian melihat kondisi mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus dan putrinya Dwi Utami terlihat mengenaskan.
Salah seorang warga yang memberikan pertolongan melihat kedua korban terluka sabetan benda tajam di bagian kepala, leher, dan lengan.
“Pak Jaja bilang bahwa pelaku menggunakan celurit,” kata salah seorang warga saat mengevakuasi kedua korban.
Saat kejadian Jaja yang kini berprofesi sebagai dosen baru pulang bersama putrinya, sementara sang istri sedang mengajar di salah satu universitas di Bandung.
MASIH DIDALAMI
Dari pengakuan pelaku bernama Aditya, aksi pembacokan itu tidak dilatarbelakangi politik atau dendam. Pelaku hanya ingin menguasai harta korban. Saat sedang beraksi, korban dibantu anaknya melawan, sehingga pelaku panik dan terjadilah pembacokan itu.
Polisi masih mendalami apakah pengakuan pelaku benar atau ada unsur lain. Menurut Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, dari pengakuan sementara pelaku, tidak memiliki target sasaran. Dia memilih calon korban secara acak. (tang)