KORANMANDALA.COM – Israel dikabarkan melancarkan serangan udara terhadap Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza, Selasa 17 Oktober 2023 malam.
Melalui serangan udara menggunakan pesawat tempur yang brutal, Israel mengirimkan sejumlah bom mematikan ke rumah sakit tersebut.
Pada saat bersamaan, rumah sakit tersebut menjadi tempat perlindungan ratusan pengungsi, sejak perang meletus.
Akibatnya bisa diduga, serangan brutal tersebut mengenai para pengungsi.
BACA JUGA : Ternyata, Masih Ada Hubungan Bisnis antara Indonesia dan Israel, Nominalnya Berapa?
Sumber Wafa.ps menyebutkan serangan Israel itu menewaskan dan melukai ratusan orang.
Sementara sumber lain menyebutkan bahwa serangan tersebut menyebabkan sekira 500 orang tewas seketika.
Wafa menyebutkan, sebuah rekaman video menunjukkan ambulans mengangkut para syuhada dan korban luka.
BACA JUGA : Kondisi Perang Makin Memanas, Presiden Joe Biden akan Segera Datang ke Israel, Mau Dukung Sekutu AS?
Disebutkan juga bahwa setelah serangan itu, terjadi kebakaran hebat di rumah sakit.
Adapun rumah sakit yang diserang tersebut milik lembaga amal Kristiani.
Setelah terjadi perseteruan bersenjata, ratusan warga Palestina mengungsi ke al-Ahli dan rumah sakit lain di Kota Gaza.
Mereka mengungsi berharap terhindar dari pemboman.
BACA JUGA : Beri Tanggapan Soal Perang Hamas-Israel, Jokowi: Kalo Tak Selesai, Waspada Harga BBM Pasti Naik
Faktanya Israel yang sebelumnya mengultimatum seluruh penduduk kota dan sekitarnya untuk mengungsi ke Jalur Gaza selatan, malah menyerang rumah sakit tempat perlindungan tersebut.
Keji
Mengomentari serangan itu, Presiden Mahmoud Abbas mengatakan bahwa pemboman Israel terhadap Rumah Sakit di Kota Gaza adalah bencana besar dan kejahatan perang yang keji.
Tindakan tersebut, kata dia, tidak dapat ditoleransi atau dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban.
Mahmoud Abbas kemudian mengatakan bahwa “kami tidak akan membiarkannya lepas dari tanggung jawab dan hukuman.”
Mahmoud Abbas hari ini sedianya akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan negara di Arab bersama Presiden Amerika Biden di Amman.
BACA JUGA : Ribuan Massa Turun ke Jalan Kecam Israel, APIK Gelar Doa Bersama
Namun karena ada bencana itu, dia membatalkan pertemuan.
“Mengingat bencana yang terjadi malam ini, dan karena kepedulian terhadap rakyat kita, saya memutuskan untuk mempersingkat kunjungan saya dan kembali ke tanah air untuk berada di antara umat saya dalam cobaan besar ini,
dan saya setuju dengan saudara-saudara. di Yordania dan Mesir untuk membatalkan pertemuan puncak yang dijadwalkan hari ini di Amman dengan Presiden Biden,” kata dia dikutip dari Wafa. (ape)***