Tangkapan layar – Salah satu tas mewah merek Hermes Birkin yang dibawa Kepala Dinas Kesehatan provinsi Lampung, Wijayanto Reihana beredar di laman media sosial
KORANMANDALA.COM – Kasus tindak pidana korupsi hilir mudik silih berganti menghiasi wajah pejabat negeri ini.
Hal itu tak lepas dari hidup bergaya hedonisme yang melekat dari sebagian para aparatur sipil negara yang duduk setingkat kepala.
Belum usai kasus yang menjerat sejumlah pejabat di kementerian keuangan, seperti Rafael Alun yang diduga maling uang rakyat di lingkungan Ditjen Pajak.
Kini tampilan layar media sosial disesaki kembali oleh unggahan foto terkait gaya hidup mewah dan hedonisme dari seorang yang diduga pejabat kepala dinas kesehatan di provinsi Lampung, Wijayanto Reihana.
Unggahan foto yang diunggah oleh akun Twitter @pataisocmed itu memperlihatkan sejumlah barang mewah dan perhiasan yang dikenakan kepala dinas kesehatan tersebut.
Diantaranya tas mewah berwarna merah dengan merek Hermes Birkin 40 Togo Rouge dengan harga yang diperkirakan lebih dari Rp200 juta.
“Mana harga second tas Hermes Birkin-nya saja hampir 200 juta, belum baju LV-nya!” tulis keterangan unggahan @partaisocmed.
Belum lagi tas bermerek lainnya yang berhasil terekam netizen disamping sejumlah cincin yang dikenakan Reihana pun tak lepas dari sorotan mata netizen.
Diketahui, Reihana sudah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan di Provinsi Lampung sudah tiga periode pergantian Gubernur.
Bahkan, setelah foto-fotonya mencuat di berbagai laman media sosial, kini akun IG Reihana berubah menjadi private.
Dalam akun itu menuliskan keterangan sindiran terhadap pemerintah dan gaya hidup hedonisme sang kepala dinas.
“Kembali ke Lampung. Pejabat silih berganti, ada yg pensiun ada yg ketangkep KPK, tapi Reihana Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tetap bertahan hampir 14 tahun tak tergantikan. Mana harga second tas Hermes Birkin-nya saja hampir 200 juta, belum baju LV-nya!,” tulisnya.
Sontak saja, dari unggahan itu pun memantik komentar netizen serta mencari informasi-informasi lainnya terkait barang berharga yang kerap dikenakan sang kepala dinas di muka umum.
Selain itu, unggahan lain mengungkapkan bahwa Rihanna sempat masuk portal berita online terkait sepak terjangnya yang lolos dari jeratan hukum, dilansir dari kupastuntas.co.
Diantaranya, masalah anggaran dinas kesehatan provinsi Lampung pada tahun 2022, hingga kebijakan pengadaan bus rumah sakit keliling serta ambulance pada tahun 2013 lalu.
Kasus lainnya yang sempat menghampiri Reihana adalah terkait dalam kasus pengadaan alat kesehatan (Alkes) di puskesmas melalui program perawatan pembinaan di Dinas Provinsi Lampung senilai Rp13,5 miliar, sekitar Februari 2016 lalu.
Kemudian, Reihana pun kembali lagi dilaporkan terkait pengadaan MP-ASI untuk Balita dan gizi buruk yang diduga tidak tepat sasaran.***