KORANMANDALA.COM – Zionis Israel telah membombardir gereja bersejarah di Gaza dan menggugurkan orang-orang yang berlindung di dalamnya.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya ada 16 orang tewas, termasuk di antaranya seorang anak yang tak berdosa.
Banyak korban yang masih terkubur di bawah reruntuhan, sehingga jumlah korban tewas tidak dapat dipastikan secara independen.
Saint Porphyrius, dibangun sekitar tahun 1150, bangunan ini merupakan gereja tertua yang masih digunakan di Gaza, Palestina.
Baca Juga: Buka Suara, Presiden RI Jokowi Mengecam Keras Tindakan Zionis Israel terhadap Warga Sipil Palestina
Serangan udara yang dilakukan Israel kali ini telah menghantam halaman gereja ortodoks yang bersejarah itu, tepatnya pada Kamis, 19 Oktober 2023, malam.
Para saksi mata mengatakan, kompleks gereja yang terdiri dari sebuah kapel, tujuh bangunan dan sebuah halaman, dipenuhi oleh keluarga Kristen dari Jalur Gaza.
Mereka menuturkan serangan udara terjadi sekitar pukul 19.30, saat makan malam sedang dibagikan di area itu.
Baca Juga: Geram, Khabib Nurmagomedov Kecam Tindakan Zionis Israel yang Membombardir RS di Gaza Palestina: Ini adalah Genosida!
Namun, sebuah pernyataan terlontar dari Zionis Israel pada Jumat 20 Oktober 2023. Mereka mengatakan gereja tersebut bukanlah sasaran serangan yang sebetulnya.
Dikutip dari New York Times, jet-jet tempur yang melakukan serangan itu berusaha menghancurkan pusat komando Hamas di dekat gereja yang mereka yakini terlibat dalam peluncuran roket dan mortir ke arah Israel.
Zionis Israel seolah berdalih bahwa gereja bersejarah tersebut bukanlah sasarannya.