KORANMANDALA.COM – Epiyana seorang ibu asal Karangnunggal, Tasikmalaya, tidak menyangka bahwa sakit kepala yang dideritanya ternyata bukan sakit kepala biasa.
Hal itu diketahui setelah dia menjalani beberapa kali pemeriksaan, baik pemeriksaan yang dilakukan di Puskesmas setempat hingga rumah sakit.
Sakit kepala yang dirasa Epiyana di tahun 2022 lalu itu, ternyata adalah tumor otak.
Baca juga: EKSKLUSIF: Tulang Tengkorak Sudah Dibor, Tumor yang Bersarang di Otak Epiyana Batal Diangkat, Alat di RS Santosa Rusak
Hingga akhirnya dia dirujuk untuk berobat ke RS Santosa Kebonjati, Kota Bandung, untuk dilakukan tindakan operasi pengangkatan tumor.
Setelah menjalani sejumlah prosedur, akhirnya pihak keluarga menyepakati bahwa tumor otak yang bersarang di kepala Epiyana harus segera diangkat.
Namun sayang, saat melakukan tindakan operasi di RS Santosa, mendadak tim dokter membatalkan proses operasi lantaran salah satu alatnya rusak.
Baca juga: Asah Otak Viral : Menebak Pencuri Barang dari Istana, Tentukan dalam 11 Detik Saja!
Padahal, saat tindakan operasi yang dilakukan tim dokter RS Santosa, sudah memasuki tahap proses pengeboran di bagian kepala Epiyana.
Epiyana pun harus menerima kenyataan pahit terkait hal tersebut, hingga dia pun terpaksa terbaring lemas di tempat tidur di ruangan Inap nomor 771 di lantai 7, rumah sakit itu, dengan kondisi kepalanya yang sudah gundul berbalut perban.
Putra Epiyana, Regi Tegas Ramadhan, menceritakan awal penyakit yang menyerang ibunya.
Baca juga: Konsumsi Satu Butir Jeruk Sehari akan Membuat Otak Muda, Ini Penelitian Ilmuwan Harvard
“Awalnya, sakit kepala dan dikira hanya sakit biasa, sepele,” kata Regi saat ditemui di RS Santosa, Kota Bandung, Selasa 23 Mei 2023.
Namun setelah melalui beberapa kali pemeriksaan di sejumlah rumah sakit, akhirnya diketahui bahwa penyakit yang menyerang Epiyana yakni tumor otak.
“Sebelumnya, kami sudah memeriksakan ibu kami mulai dari puskesmas kemudian RS TMC, RSHS, hingga akhirnya dirujuk ke RS Santosa,” kata Regi.
Baca juga: Beredar, Video Terduga Pelaku Penembakan Kantor MUI Jakarta, Sudah Tak Berdaya, Kenakan Kemeja Kotak
Hingga akhirnya, Epiyana menurut tim dokter RS Santosa, harus segera dilakukan tindakan operasi untuk mengangkat tumor yang bersarang di otaknya.
“Saat itu ibunya harus dioperasi dan disarankan ke RS Santosa Kebon Jati,” sambung Regi.
Hal itu dilakukan lantaran tim dokter mengatakan bahwa tidak ada obat lain selain operasi.
“Harus dioperasi karena tidak ada obat lagi selain dioperasi soalnya tumornya masih jinak tapi posisinya sembunyi,” kata Regi seraya menirukan keterangan dokter.(*)