KORANMANDALA.COM – Kelompok Hamas telah membebaskan dua wanita lansia dari Israel yang sebelumnya telah disandera.
Keduanya yang merupakan tawanan, kini dibebaskan oleh Hamas dengan alasan kemanusiaan dan kesehatan.
Perwakilan bersenjata Hamas, Abu Obeida mengatakan, kedua wanita tawananan itu dibebaskan seusai mediasi dari Qatar dan Mesir.
Mereka dibawa ke perbatasan Rafah dan menjalani proses pengecekan kesehatan, lalu menuju Tel Aviv menggunakan helikopter milik Israel setelah dibebaskan.
Baca Juga: Kemerdekaan RI Pernah Didukung oleh Palestina, Ustadz Adi Hidayat Ajak Masyarakat Tanah Air untuk Lakukan Hal yang Sama
Pembebasan dua sandera bernama Yocheved Lifshitz (85) dan Nurit Cooper (79) telah dikonfirmasi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC).
“Kami berharap mereka segera kembali bersama orang-orang yang mereka cintai,” kata Abu Obeida, dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 24 Oktober 2023.
Hamas telah menangkap lebih dari 200 orang, termasuk warga Israel dan berkewarganegaraan ganda, dalam serangan di Israel selatan pada 7 Oktober.
Baca Juga: Buka Suara, Presiden RI Jokowi Mengecam Keras Tindakan Zionis Israel terhadap Warga Sipil Palestina
Saat ini, dua dari tawanan tersebut yang merupakan lansia telah dibebaskan atas dasar kemanusiaan dan kesehatan.
Kelompok Hamas juga sebelumnya telah membebaskan dua wanita berkewarganegaraan Amerika Serikat yaitu Judith Raanan dan putrinya Natalie, menyusul upaya mediasi yang dilakukan Qatar.
Menurut keterangan AP News, para sandera diidentifikasi oleh media Israel dari kibbutz Israel di Nir Oz.