KORANMANDALA.COM – Para Intelijen Amerika Serikat (AS) sangat meyakini bahwa ledakan di Rumah Sakit (RS) Al-Ahli, Gaza adalah ulah Palestina sendiri, bukan Israel.
Menurut mereka, roket yang dilontarkan Palestina mengalami kesalahan di tengah penerbangan. Kemudian, roket tersebut meledakan rumah sakit di Gaza.
“Para pejabat intelijen AS ‘sangat yakin’ ledakan rumah sakit di Gaza disebabkan roket Palestina yang pecah di tengah penerbangan,” tulis Reuters pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Senada, Presiden AS, Joe Biden menyebut ledakan di RS Al-Ahli itu dilakukan ‘kelompok teroris’. Begitupun pandangan Israel yang mengaku tidak bertanggung jawab atas meledaknya gedung rumah sakit.
Baca Juga: Ada 126 TPS di Karawang Rawan Bencana Alam, Begini Langkah Antisipasi oleh KPU Setempat
Sebagai informasi, RS Al-Ahli meledak pada 17 Oktober 2023. Melansir Reuters, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mencatat terdapat 471 korban tewas karena ledakan tersebut.
Namun, pejabat intelijen AS yang enggan menyebutkan namanya, menilai masih ada ketidakpastian soal jumlah korban luka dan tewas atas insiden ledakan RS Al-Ahli.
Pernyataan tersebut didasarkan pada penyadapan yang dilakukan Israel terhadap kelompok-kelompok Palestina.
Baca Juga: Rocky Gerung Bicara Soal Sepakbola, Hooliganisme dan Politik: Itu Bagian Kegembiraan dari Sebuah Game
Lalu, mereka mendapatkan gambaran tentang dampak ledakan di RS Al-Ahli. Namun justru para intelijen AS menilai dampak kerusakan atas ledakan itu sedikit dan bangunannya tidak runtuh.
Sebelumnyam, Reuters mendapatkan sebuah laporan rahasia milik intelijen AS, dua hari setelah insiden ledakan RS Al-Ahli.
Dalam laporan yang didapat Reuters itu, tertera perkiraan intelijen AS terkait jumlah korban tewas atas ledakan di RS Al-Ahli tersebut.