KORANMANDALA.COM – Seorang jurnalis Israel, Ran Boker, merasa kesal karena video pengakuan nenek tawanan Hamas yang dibebaskan viral dan ditayangkan secara live.
Baru-baru ini, Hamas membebaskan dua wanita lansia dengan selamat yang telah mereka sandera sebelumnya. Adapun alasan dibebaskannya yaitu karena kemanusiaan dan kesehatan.
Satu di antara tawanan mengungkapkan kepada awak media mengenai kesaksiannya selama ditahan oleh kelompok Hamas.
Nenek berusia 85 tahun itu mengatakan, tawanan diperlakukan dengan sangat baik dan ramah. Bahkan, mereka diberi makan seperti yang penjaga makan.
Baca Juga: Angkat Bicara, Erdogan Tegas Menyebut Hamas Bukan Organisasi Teroris, Melainkan Kelompok Pembebasan
Seusai pengakuan tersebut viral di kalangan publik global, Ran Boker tidak senang karena tawanan telah jujur menceritakan kebaikan Hamas.
Melalui akun media sosial X (dulunya Twitter) @ranboker, jurnalis Israel yang tidak terima kesaksian tawanan itu, terpantau mengungkapkan kekesalannya dalam sebuah cuitan tertulis.
“Jangan membuat penyataan palsu secara live. Jangan lakukan konferensi pers. Rilis pernyataan dalam bentuk rekaman saja. Mereka ditawan oleh organisasi teroris pembunuh,” tulis keterangan unggahan yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Selasa, 24 Oktober 2023.
Baca Juga: Wartawan Wanita di Gaza Menangis, Tak Kuasa Menyaksikan Darah dan Jasad Para Korban Serangan Israel saat Meliput
Dalam cuitannya, dia juga mempertanyakan keberadaan juru bicara militer Israel yang seharusnya melakukan sesuatu terkait pengakuan tawanan di hadapan awak media.
Menurutnya, kesaksian yang dilakukan oleh tawanan tersebut merupakan serangan propaganda yang gila.
Namun, tak lama kemudian, Boker menghapus cuitannya yang penuh amarah dan kekesalan itu.