KORANMANDALA.COM – Kondisi di Jalur Gaza kini kian memanas dan tak kondusif. Zionis Israel telah kembali meningkatkan serangan yang dinilai lebih parah dari sebelumnya.
Situasi semakin tak aman, sebuah malam terasa mencekam daripada malam-malam lain selama 21 hari perang antara Hamas dengan Israel.
Tepatnya Jumat, 27 Oktober 2023 sekitar pukul 20.00 waktu setempat, langit Gaza berubah merah akibat ledakan yang dilakukan Zionis Israel.
Lebih banyak serangan udara telah menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza, Palestina. Penduduk kehabisan makanan, air, dan persediaan lainnya.
Baca Juga: Ratusan Ribu Rumah Hancur karena Bom Israel, Warga Palestina Kini Tinggal di Pengungsian sebagai Tempat Berlindung
Jet-jet Israel secara brutal telah membombardir kawasan rumah sakit sekitar wilayah sasaran. Bangunan-bangunan di sana luluh lantak saat warganya sedang berlindung di malam hari.
Pengeboman itu semakin intensif setelah militer Zionis mengatakan pasukan daratnya menyaktakan ‘memperluas operasi’.
Pada malam mengerikan itu, setiap saluran telepon terputus, tidak ada listrik maupun jaringan internet untuk berkomunikasi satu sama lain.
Baca Juga: Seusai Kehilangan Keluarganya akibat Bom Israel, Kepala Biro Al Jazeera Kini Kembali Bangkit, Tunjukkan Perjuangan
Melansir dari Al Jazeera, media internasional dan lembaga bantuan mengatakan mereka kehilangan kontak dengan staf di Gaza saat pemadaman komunikasi yang hampir total merata.
Dalam hal ini, Hamas menginformasikan bahwa para pejuangnya telah menghadapi pasukan Zionis Israel di berbagai lokasi.
Gaza telah mendapat serangan bertubi-tubi dari darat, laut, dan udara. Selain kerusakan, korban jiwa dan luka-luka juga kian bertambah akibat serangan yang dilancarkan tak mengenal waktu dan tempat.