KORANMANDALA.COM – Palestina mengalami kekacauan yang sangat parah akibat serangan tiada henti dari Israel. Kini, satu-satunya rumah sakit pengobatan kanker di Gaza telah ditutup seusai kehabisan bahan bakar.
Hal tersebut disampaikan oleh otoritas kesehatan Palestina bahwa rumah sakit kanker di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi setelah kehabisan bahan bakar di tengah berlanjutnya blokade Israel terhadap wilayah itu.
Pengepungan Zionis Israel di Jalur Gaza kian memuncak, mereka memutus pasokan bahan bakar dan membatasi akses terhadap makanan, air, listrik.
Di saat yang bersamaan, Zionis Israel juga terus membombardir kota terbesar di Palestina itu, termasuk rumah sakit yang dipenuhi dengan orang-orang sekarat dan terluka.
Baca Juga: Salut, PMI Kirim Bantuan Peralatan Medis untuk Penduduk Gaza Palestina Senilai Rp2,9 Miliar
Subhi Sukeyk, direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, menuturkan dalam sebuah konferensi pers bahwa fasilitas-fasilitas yang ada sudah tida berfungsi lagi.
“Kami memberitahukan kepada dunia, ‘Jangan biarkan pasien kanker mengalami kematian karena rumah sakit tidak dapat berfungsi’,” kata Sukeyk, dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 2 November 2023.
Dengan ditutupnya rumah sakit kanker ini, maka diperkirakan 16 dari 35 rumah sakit di Jalur Gaza kini sudah tidak dapat beroperasi. Begitu pun 50 dari 72 klinik kesehatan primer di Gaza yang juga mengalami hal yang sama.
Baca Juga: Gunakan Rudal Balistik dan Drone, Kelompok Houthi Yaman Serang Israel, Balas Gempuran Zionis di Wilayah Gaza
Menteri Kesehatan Palestina, Mai Al Kaila mengungkapkan kehidupan 70 pasien kanker di rumah sakit sangat terancam saat ini.
Kekurangan bahan bakar juga telah dirasakan Badan Bantuan dan Pekerjaan untuk pengungsi Palestina (UNWRWA). Pihaknya kewalahan karena ratusan orang menampung di tempat itu.
Bahan bakar membantu menyelamatkan nyawa. Namun, kini Gaza kesulitan mendapatkannya, sehingga kehidupan para pasien benar-benar terancam.