KORANMANDALA.COM – Lebih dari 10.000 orang telah gugur terbunuh dalam serangan ZIonis Israel yang tiada henti di Jalur Gaza selama 31 hari, sejak 7 Oktober 2023.
Sudah satu bulan, kondisi di Gaza masih belum membaik dan kian memprihatinkan. ZIonis Israel terus membombardir dan menargetkan warga sipil dalam perangnya melawan kelompok Hamas.
Menurut pejabat kesehatan di Palestina, hingga saat ini belum ada tanda-tanda gencatan senjata di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Melansir dari Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza memberi pernyataan, jumlah korban yang terbunuh meningkat menjadi sedikitnya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak, Senin, 6 November 2023.
Baca Juga: Menteri Israel Sebut Adanya Kemungkinan Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza, Palestina
Korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat bom juga masih banyak.
Kurangnya alat berat dan mesin, membuat tim penyelamat di lapangan kesulitan mengeluarkan jasad-jasad yang tertimbun di bawah reruntuhan.
Di sisi lain, Israel menutup akses terhadap hal-hal penting, seperti bahan bakar, listrik, hingga makanan.
Baca Juga: Susul Presiden Jokowi dan Prabowo, Polri Lepas 26,5 Ton Bantuan Kemanusian ke Gaza Palestina
Adapun jumlah warga yang terluka sejak dimulainya pemboman pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 25.408 orang.
Sebuah organisasi bernama Medical Aid for Palestines (MAP) yang berbasis di Inggris menyebut serangan Israel terhadap palestina kali ini merupakan ‘shocking milestone’ atau ‘tonggak sejarah yang mengejutkan’.
Hal tersebut dikarenakan Zionis Israel melakukan pemboman tanpa pandang bulu dengan target rumah-rumah warga sipil, rumah sakit, kamp pengungsi, dan sekolah.