Baca Juga: Mengecam Keras Agresi Israel, Sejumlah Tokoh Hadir dan Sampaikan Orasi dalam Aksi Bela Palestina di Monas
“Berapa banyak lagi kematian yang diperlukan untuk mengakhiri serangan ini? 50.000, 100.000?” kata Fikr Shalltoot, direktur MAP di Gaza.
Bombardir yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga sipil Palestina membuat hati banyak orang teriris, tak terkecuali Shalltoot sebagai saksi langsung di Gaza.
“Saat kami menyaksikan rumah, rumah sakit, dan sekolah kami hancur menjadi puing-puing, kami menangis meminta bantuan kemanusiaan dari para pemimpin dunia,” kata dia.
Baca Juga: Irone Dome Israel Tidak Berfungsi, Rudal Memutar Balik, Jatuh di Wilayah Penduduk dan Rumah Sakit Tel Aviv
Pada akhir Oktober, Majelis Umum PBB telah memberikan suara yang mendukung resolusi seruan gencatan senjata kemanusiaan agar segera dilakukan.
Kendati begitu, baik Israel maupun sekutunya, Amerika Serikat (AS), menolak mentah-mentah seruan gencatan senjata. Mereka menyebut, diakhirinya pertempuran hanya akan memberikan waktu bagi Hamas untuk berkumpul kembali.
Sebagai alternatif, AS menyatakan akan mendukung penghentian sementara pertempuran agar bantuan yang lebih banyak ke Gaza bisa masuk.
Namun, pihak Israel menunjukkan sikap yang tidak antusias terhadap gagasan yang dikeluarkan AS itu. (del/del)