KORANMANDALA.COM – Serangan udara yang dilakukan Israel telah menggugurkan seorang jurnalis dari Palestina bernama Mohammad Abu Hasira bersama 42 anggota keluarganya di Jalur Gaza.
Bom Israel telah menargetkan rumahnya dan meledak semalam antara hari Minggu dan Senin, 5-6 November 2023.
Gempuran itu membuat area kediaman Abu Hasira menjadi hancur berkeping-keping. Jenazahnya ditemukan di bawah puing-puing reruntuhan bangunan.
Melansir dari Al Jazeera, Rabu, 8 November 2023 dia adalah satu dari sedikitnya 37 jurnalis yang terbunuh dalam serangan Zionis Israel sejak 7 Oktober.
Baca Juga: Irone Dome Israel Tidak Berfungsi, Rudal Memutar Balik, Jatuh di Wilayah Penduduk dan Rumah Sakit Tel Aviv
Menurut angka yang dirilis oleh kelompok kebebasan pers Komite untuk Melingdungi Jurnalis (CPJ), 32 jurnalis adalah warga Palestina, 4 dari Israel, dan 1 Lebanon.
Israel tak hentinya melancarkan pengeboman di Jalur Gaza sejak perlawanan Hamas pada 7 Oktober. Serangan Zionis tak pandang bulu, mereka bahkan tak segan-segan menargetkan para jurnalis dan keluarganya.
Hal tersebut seperti yang dialami oleh jurnalis veteran, Wael Dahdouh. Bom Israel kala itu meledak di sebuah pengungsian dan menggugurkan istri, putra, putri, dan cucunya.
Baca Juga: Sudah Satu Bulan, Korban Jiwa di Gaza Palestina Tembus 10.000, Belum Ada Tanda-Tanda Gencatan Senjata
Sudah satu bulan, gempuran ZIonis Israel terhadap Palestina telah menggugurkan lebih dari 10.000 warga sipil.
Menurut pejabat di Gaza, sepertiga dari mereka adalah anak-anak. Sementara, 1,5 juta orang terpaksa harus mengungsi dan berlindung karena rumah mereka sudah rata dengan tanah.
Adapun dari pihak Israel, orang yang tewas sekitar 1.400 orang sejak perang dimulai. Angka tersebut sangat jauh jika disandingkan dengan korban dari warga Palestina.