KORANMANDALA.COM – Ribuan warga sipil Palestina terpaksa mengungsi dari Gaza Utara dengan berjalan kaki untuk menghindari serangan udara dan serangan darat Zionis Israel, Rabu, 8 November 2023.
Mereka berjalan menuju ke selatan untuk mencari perlindungan yang semakin sulit dicapai oleh Zionis Israel.
Sementara itu, Zionis Israel terus bergerak ke wilayah penduduk dan telah menghantam seluruh daerah kantong dengan serangan udara di Gaza Utara.
Melansir dari Al Jazeera, PBB mengatakan setidaknya ada 15.000 warga sipil Palestina telah meninggalkan Gaza Utara melewati Jalan Salah Al-Din.
Baca Juga: Jenazah Ditemukan di Bawah Reruntuhan, Bom Zionis Israel Menggugurkan Seorang Jurnalis Palestina beserta Keluarganya
Zionis Israel memberi waktu empat jam kepada penduduk Gaza Utara untuk pergi.
Adapun dalam perjalanan itu, beberapa warga sipil terlihat mengibarkan bendera putih karena takut diserang. Mereka berjalan bersama dalam kelompok yang besar dengan keyakinan bahwa jumlah mereka aman.
Menurut laporan Al Jazeera, Zionis Israel mengatakan ada sekitar 100.000 orang yang tersisa di Jalur Gaza Utara dibandingkan sebelumnya yang berjumlah 1 juta orang.
Baca Juga: Israel Tuding RS Indonesia di Gaza sebagai Markas Kelompok Hamas, Kemenlu RI Bantah dan Buka Suara
Warga Palestina memberi kesaksian, tidak ada satupun wilayah yang aman dari pemboman Israel. Setidaknya, lebih dari 70 persen penduduk telah mengungsi.
Mayoritas pengungsi adalah anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas dengan harta benda yang terbatas.
“Mayoritas orang telah meninggalkan tanah mereka karena (Israel) telah menjadi hal yang mutlak di Gaza. Kami tidak punya air, listrik, dan tepung,” kata satu di antara warga bernama Ameer Ghalban, sambil mendorong seorang lansia menggunakan kursi roda di jalan utama Gaza.