KORANMANDALA.COM – Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengajak masyarakat untuk tetap tenang menghadapi peningkatan kasus COVID-19 belakangan ini.
Ngabila Salama, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menjelaskan bahwa peningkatan kasus COVID-19 dapat terjadi setiap enam bulan.
Hal itu terkait dengan perubahan musim dan penurunan kadar antibodi dalam tubuh terhadap virus.
Salama menegaskan bahwa tujuan di era endemi adalah mencapai nol kematian akibat COVID-19.
Dia menekankan bahwa pada fase endemi, pembatasan aktivitas belum diperlukan, dan tanggung jawab utama adalah menjaga kesehatan dari dalam diri sendiri.
Pemerintah saat ini fokus pada imbauan dan penyediaan vaksinasi, serta pemeriksaan PCR gratis.
Prioritas utama adalah melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan mendeteksi dini COVID-19, khususnya untuk kelompok rentan seperti lansia, yang belum divaksin, dan yang memiliki penyakit komorbid.
Salama menyampaikan bahwa kelompok rentan memiliki peluang lebih besar untuk meninggal jika terinfeksi COVID-19.
Oleh karena itu, vaksinasi booster dianggap penting untuk menambah antibodi dan melawan virus.
Dia juga mencatat bahwa orang yang belum divaksin atau memiliki imunodefisiensi berisiko menciptakan mutasi virus baru, meskipun gejalanya mungkin lebih ringan.
Salama menyarankan agar vaksinasi ditunda jika sedang mengalami batuk pilek, namun dapat dilakukan setelah sembuh. Jika terinfeksi COVID-19, vaksinasi dapat diberikan setelah satu bulan pasca kesembuhan.