BANDUNG, KORANMANDALA.COM
Hati-hati melewati Tol Cipularang. Selain rawan kecelakaan, seorang pengendara mobil mengalami kejadian mengejutkan.
Pengendara mobil itu memacu mobil Avanzanya dari arah Bandung menuju Jakarta. Di Kilometer 80 tiba-tiba sang pengendara menabrak seekor babi hutan yang secara tiba-tiba loncat dari atas bukit. Tentu saja, pengendara tersebut terkejut dan mengerem mendadak.
Beruntung kendaraanya tidak terbalik. Bagian depan kendaraan mengalami “penyok”. Babi hutanya sendiri terlempar ke pinggir tol dan langsung tewas.
BACA JUGA: Bikin Macet! Ribuan Buruh Tutup Tol Cipularang Arah Bandung, Jasamarga Buka Suara
Pengendara yang mengekspos pengalamannya itu di media sosial tiktok dengan akun Nyong Lesung mewanti-wanti agar para pengendara hati hati jika melewati tol Cipualarang di Km 80-an. “Sebaiknya antisipasi dengan cara mengurangi kecepatan,” katanya.
Selain mengalami kejadian seperti itu, ada pula yang berbau mistik. Seorang pengendara mengalami kejadian aneh. Ketika melalui jalan Cipualarang pada tengah malam, tiba-tiba ada pengendara sepeda melintas. Tentu saja pengendara itu kaget karena malam-malam ada pengendara sepeda melintas di jalan tol.
Sang pengendara sepeda mengenakan pakaian jas ala jaman Belanda. Sepedanya pun, sepeda jadul jaman dulu. “Tiba-tiba pengendara itu melintas, namun saat di lirik ke belakang, sepeda itu sudah menghilang,” katanya.
RAWAN KECELAKAAN
Selain kejadian aneh, juga sering terjadi kecelakaan. Salah satu kecelakaan yang cukup besar yakni tabrakan beruntun antara bus dan truk yang alami rem blong. Subah cukup banyak yang meninggal akibat kecelakaan.
Mrenurut informasi, kondisi jalan di area tersebut punya turunan yang panjang. Mulus dan lebar. Turunan sepanjang 4 Km, dengan jalan yang lebar dan mulus membuat pengemudi kadang lengah. Mereka jadi memacu kecepatan dengan sangat tinggi, pakai gigi tinggi sehingga saat rem blong tidak bisa dikendalikan.
Kondisi jalan seperti itu menantang bagi kendaraan yang melintas. Apalagi kalau kondisi kendaraan tidak dalam kondisi prima apalagi layak jalan, termasuk kondisi psikologis pengemudi.
Kegagalan pengereman mengancam mereka (bus dan truk). Sedangkan untuk kendaraan pribadi, mereka biasanya kehiangan kendali, mengalami understeer atau oversteer, karena selain turunan, juga belokan.