SUMEDANG, KORANMANDALA.COM
Empat kali gempa, tiga diantaranya yang mengguncang Kabupaten Sumedang dan satu kali gempa di Pangandaran, selain menyebabkan kepanikan pasien di RSU Sumedang, juga mengundang korban yang tertimpa tembok reruntuhan bangunan.
Empat kali gempa, tiga kali terjadi di wilayah Sumedang ini menyebabkan petugas Rumah sakit sibuk menangani pasien yang berdatangan dari sejumlah daerah. Menurut informasi gempa berkekuatan magnitudo 4,8 ini menyebabkan sejumlah rumah ambruk dan rusak. Rumah ambruk juga menyebabkan korban.
Sejumlah korban yang berdatangan dalam kondisi berlumur darah. Petugas RS pun sibuk memindahkan pasien yang semula dari ruangan untuk dipindah ke tenda darurat. Sementara blankar yang masih berada di luar RS kemudian dipergunakan untuk menampung pasien korban gempa.
BACA JUGA: Empat Kali Gempa, Ratusan Pasien RS Sumedang Dievakuasi
“Ya sudah ada korban akibat gempa. Untuk sementara mereka ditampung di depan UGD rumah sakit menggunakan blankar,” kata seorang petugas yang dihubungi koranmandala.com
Korban yang berdatangan ke RS umumnya berasal dari Sumedang Utara. Seperti diketahui gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,8 terjadi di Kabupaten Sumedang pada Minggu (31/12/2023), sekitar pukul 20.34 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, titik gempa berada di barat laut Kabupaten Sumedang dengan kedalaman 5 kilometer.
Koranmandala.com belum mengetahui berapa jumlah korban akibat gempa yang cukup besar tersebut.
BACA JUGA: Gempa Bumi Tektonik Dangkal Guncang Sumedang 3 Kali, yang Terakhir 4,8 Magnitudo
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Minggu (31/12/2023) mengatakan, hingga pukul 20.55 WIB, BMKG mencatat sudah tiga kali gempa guncang wilayah Sumedang. Gempa Sumedang pertama M 4,1 pukul 14.35 WIB, lalu gempa M 3,4 pukul 15.38 WIB, dan gempa yang ketiga pukul 20.34 WIB dengan kekuatan M 4,8.
Daryono menerangkan gempa M 4,8 di Sumedang terletak pada koordinat 6.85 LS dan 107.94 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km Timur Laut Sumedang. Kedalaman 5 km.
Diduga akibat gempa tersebut, menurut informasi terowongan tol Cisumdawu juga mengalami keretakan. Kejadian ini terekam dari video yang diunggah beberapa saat setelah gempa.
Terjadi keretakan di dinding terowongan kembar atau Twin Tunnel, di Tol Cisumdawu, Kabupaten Sumedang.
Seorang anggota polisi melaporkan kejadian di twin tunel itu lewat unggahan video. “Izin melaporkan Prabu 00, Zebra 04 melaporkan, situasi terkini tepatnya di Twin Tunnel km 169 B, terdapat beberapa retakan pada dinding tunnel mungkin bisa segera di 8-7 kan, demikian 86,” kata narasi itu. ***