KORANMANDALA.COM – Berikut ini profil dari Kereta Api (KA) Turangga.
Kereta Api atau KA Turangga adalah layanan kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk rute Bandung–Surabaya Gubeng di lintas selatan Pulau Jawa.
Melalui perjalanan sekitar 696 km dalam waktu sekitar 10 jam 14 menit, kereta ini menawarkan pelayanan malam hari hingga keesokan pagi, berbeda dengan kereta api Argo Wilis.
Nama “Turangga” diambil dari hewan yang oleh masyarakat setempat dianggap sebagai nama lain untuk kuda tunggangan bangsawan Jawa, merepresentasikan kecepatan dan ketahanan.
Baca Juga : KA Turangga Adu Banteng dengan Kereta Bandung Raya di Cicalengka, KAI Buka Suara
Operasional pertama kali KA Turangga dimulai pada 1 September 1995, melayani rute Bandung–Surabaya dengan kelas bisnis plus dan eksekutif. Namun, sejak 11 Oktober 1999, hanya melayani kelas eksekutif dengan rangkaian kereta baru keluaran 1999.
Hingga pertengahan tahun 2018, kereta ini menggunakan rangkaian kereta berbahan baja nirkarat buatan Industri Kereta Api (INKA).
Sejak 1 Desember 2019, rutenya diperpanjang hingga Stasiun Gambir, namun kembali seperti semula pada 1 September 2020 karena dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga : Jeritan Minta Tolong Terdengar saat KA Turangga dan KA Lokal Tabrakan
Pada 28 September 2022, dalam rangka Hari Ulang Tahun PT Kereta api Indonesia ke-77, kecepatan Kereta Api Turangga ditingkatkan dari 105 km/jam menjadi 120 km/jam.