BANDUNG, KORANMANDALA.COM
RSUD Cicalengka mulai kewalahan menangani korban tabrakan kereta api Turangga dengan Bandung Raya. Selain korban luka berat, luka ringan juga ada korban yang meninggal. Belasan orang dibawa menggunakan ambulan maupun kendaraan lain menuju Ruang Gawat Darurat RSUD Cicalengka.
Seorang petugas gawat darurat RSUD Cicalengka mengatakan ada korban meninggal dan luka-luka bervariasi ada yang luka berat dan ringan. “Bagi yang luka berat kemungkinan dirujuk ke rumah sakit lain. Tapi jelasnya bapak tanya ke manajemen ya,” kata petugas yang dihubungi koranmandala.com melalui telepon.
Menurut informasi ada tiga orang yang meninggal yakni masinis, asisten masinis dan pegawai kereta api. Tetapi jumlah korban dan identitasnya ini belum terkonfirmasi karena belum ada pihak terkait memberikan keterangan resmi.
Dari lokasi kejadian diperoleh informasi bahwa para penumpang kereta api Turangga melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung menggunakan kendaraan yang disediakan PT KAI. Demikian pula penumpang KA Bandung Raya juga dipasilitasi untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.
KA Bandung Raya adalah KA lokal yang membawa penumpang dari Cicalengka ke Padalarang dengan pemberhentian di setiap stasiun yang dilewati.
BACA JUGA: Jeritan Minta Tolong Terdengar saat KA Turangga dan KA Lokal Tabrakan
TERTIDUR LELAP
Penumpang kereta api Turangga yang datang dari Surabaya umumnya masih tertidur lelap. Tabrakan kereta api Turangga dengan Bandung Raya ini diceritakan oleh beberapa penumpang KA Turangga. “Saya lagi tidur terus dengar benturan, saya tidak tahu bahwa kereta yang saya tumpangi bertabrakan,” kata Agus sesaat setelah terjadi tabrakan.
Agus yang naik KA Turangga dari Surabaya ini bercerita kepada keluarganya melalui saluran telepon, mengaku sempat shock. “Saya selamat, saya selamat,” kata Yanti, menceritakan telepon anaknya. “Anak saya baru mengunjungi keluarga di Surabaya,” tambah Yanti, warga Kelurahan Melong, Cimahi ini.
Agus menceritakan begitu mengetahui kereta yang dinaikinya bertabrakan, di dalam kereta mulai terdengar tangisan penumpang. Ada yang terbentur kepalanya, meminta tolong karena kepalanya berdarah. Agus sendiri memilih turun, dan agak menjauh dari kereta api.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung Ayep Hanapi membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengaku tengah di perjalanan menuju lokasi kejadian.
Menurut Ayep, kejadian pukul 06.30 WIB di antara Cicalengka-Haurpuguh. Ia mengatakan belum dapat memastikan apakah terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut. “Belum, masih belum dipastikan korban,” kata dia.