BANDUNG, KORANMANDALA.COM
Petugas PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) Stasiun KA Cicalengka yang kegiliran bertugas masih terlihat tegang beberapa hari setelah terjadi tabrakan kA Turangga dengan KA Bandung Raya.
Ketika koranmandala.com mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan di ruangan PPKA Stasiun Cicalengka, Sabtu (12/1/24) siang, seorang petugas PPKA sibuk mengangkat dan menurunkan handle sinyal. Seperti kurang yakin, dia yang sudah mengangkat handle yang berarti sinyal sudah terangkat, tiba tiba menurunkan kembali dan beberapa detik kemudian mengangkat kembali.
Petugas PPKA sepertinya ingin memastikan bahwa handle sinyal yang dia angkat sudah benar. Setelah yakin bahwa sinyal sudah terbuka, dia pun keluar ruangan menunggu kereta api yang akan masuk stasiun. Tak lama kemudian muncul KA Bandung Raya dari arah Stasiun Haurpugur memasuki emplasemen stasiun Cicalengka.
Menurut beberapa petugas PT KAI Stasiun Cicalengka, seluruh petugas masih diselimuti ketegangan sehingga candaan yang biasa dilakukan untuk menghindari kebosanan dalam bekerja tak tampak lagi.
BACA JUGA: Gerbong Kereta Api Bekas Tabrakan Belum Dievakuasi
REL GANDA DIKEBUT
Track ganda dari Stasiun Haurpugur ke Cicalengka dikebut. Pengerjaan pemasangan rel ganda ini akan dilakukan secepatnya untuk mencegah kejadian tabrakan terulang. Demikian pula mengenai persinyalan elektrik juga dipercepat.
Sejauh ini persinyalan di Stasiun Cicalengka masih dilakukan secara manual. Sinyal diatur menggunakan handle di ruangan PPKA. Model lama ini memang mempengaruhi kinerja bagi para petugas, terutama setelah voluma kereta api yang masuk dan keljuar stasiun Cicalengka meningkat.
Peristiwa tabrakan Turangga dengan Bandung Raya memilukan. Sebelum kejadian, menurut informasi, petugas PPKP sudah memberitahu PPKA Cicalengka maupun Haur Pugur bahwa persilangan antara KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya dilakukan di Stasiun Haur Pugur. Dari arahan PPKP itu kemudian pada pukul 05.49 WIB PPKA Cicalengka mengkontak PPKA Haurpugur untuk meminta Aman Blok ke Haurpugur dengan menggunakan Telepon Antar Stasiun, Tetapi Tidak di Angkat oleh PPKA Haurpugur.
Meskipun belum menerima jawaban dari Haurpugur, PPKA Cicalengka memberikan tanda aman blok untuk Plb 65A (Turangga) sehingga pukul 06.01 WIB PPKA Cicalengka melaporkan lewat radio WS untuk Plb 65A (Turangga) langsung Cicalengka.
Celakanya sekitar pukul 05.55 WIB PPKA Haurpugur justru memberangkatakan Ka 350 karena melihat arah panah blok ke Cicalengka sudah aman. Ada kealpaan dari petugas Haurpugur karena petugas PPKA ini, usai memberangkatkan tidak membikin laporan ke PPKP
BACA JUGA: DPR RI Desak PT KAI Segera Umumkan Penyebab Tabrakan KA Turangga
Tepat, sekitar pukul 06.03 WIB menerima laporan jika telah terjadi kecelakaan tabrakan antara KA Turangga dengan KA 350 (CL Bandung Raya) di Km 181+700 jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Bandung.
Insiden nahas ini pun menewaskan setidaknya empat orang, diantaranya Masinis, Assisten masinis, pramugara KA Turangga dan petugas KA.
KAI sempat menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya pelayanan KA dan akibat insiden ini, jalur rel antara Haurpugur-Cicalengka untuk sementara tidak dapat dilalui hingga proses evakusi bangkai kereta selesai dilakukan.
Koranmandala.com sebelumnya sempat mewawancarai seorang pensiunan petugas PPKA yang berdinas lebih dari 20 tahun di PT KAI. Pensiunan bernama Sandi ini mengatakan secara kasat mata ada beberapa unsur yang menjadi penyebab tabrakan kereta api.
Yang pertama adalah petugas PPKA yang mengatur perjalanan kereta api, yang kedua masinis yang menjalankan kereta api dan ketiga adalah petugas PPKP. Kalau melihat kronologi kejadian, Sandi menduga petugas PPKA baik dari Stasiun Cilangka dan Haurpugur ikut bertanggungjawab.
Petugas PPKP sudah menetapkan bahwa persilangan kedua KA di Stasiun Haurpugur, tetapi mengapa petugas PPKA Haurpugur mengubah dengan memberangkatkan KA Bandung Raya menuju Cicalengka. Sedangkan petugas PPKA Cicalengka karena sudah merasa memberitahu PPKA Haurpugur meski belum dijawab, tetap memberi tanda aman kepada masinis KA Turangga untuk melaju melewati stasiun Cicalengka tanpa harus berhenti.
“Menurut saya di sini masalahnya. Kalau melihat unsur masinis kayanya keduanya sudah sesuai prosedur. Jadi tim penyelidik harus fokus ke petugas PPKA dan PPKP,” ujar Sandi.
Sementara Tim KNKT sudah menyelesaikan pengumpulan data di lokasi kejadian. KNKT juga akan melanjutkan pemeriksaan saksi-saksi sehingga bisa mendapat kesimpulan terjadinya kecelakaan.