KORANMANDALA.COM – Terungkap Argyan Arbirama, tersangka pembunuh gadis cantik mahasiswi Universitas Gunadarma Kayla, menyampaikan pengakuan yang mengejutkan. Kepada polisi, Argyan mengaku membunuh karena terpaksa, setelah korban menolak untuk melayani napsunya.
“Saya tarik ke kamar mandi kemudian saya ajak ‘main’ namun dia berontak. Karena menjerit, akhirnya saya cekik. Setelah lemas, saya rudakpaksa,” kata Argyan.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya mengungkap pengakuan Argyan yang terbaru. Wira pun menceritakan secara rinci apa yang disampaikan pelaku atau tersangka.
Menurut Wira, Argyan dengan korban mulai kenal sejak 4 bulan lalu. Keduanya berkenalan lewat aplikasi line. Mereka sudah saling kenal sejak 4 bulan lalu tapi tidak pernah bertemu.
BACA JUGA: Inilah Sosok Argiyan, Tersangka Pembunuh dan Perudapaksa dua Mahasiswi
Argyan awalnya mengajak ngopi ke korban. Gayung bersambut, korban mau. Kamis (18/1/24) korban mengontak melalui line meminta korban menjemputnya di rumahnya di Sukmajaya, Depok. Awalnya korban menolak, namun karena dipaksa, akhirnya korban bersedia ke rumah Argyan.
Sesampainya di rumah kontrakan Argyan, pintu langsung dikunci. Argyan mengajak ke kamar mandi namun korban menolak. Saat dipaksa, korban menjerit. Akhirnya Argyan mencekik korban sampai lemas. Setelah itu, pelaku kemudian merudapaksa.
Argiyan merudapaksa korban dalam kondisi yang lemas. Saat itu, korban sempat bangun dan melawan sehingga pelaku kembali mencekik korban sampai tewas.
“Saat dicekik, korban sempat meronta dan mencakar Argyan. Setelah benar-benar tewas, pelaku dengan bebas merudapaksa korban,” kata polisi.
Argiyan kemudian melarikan diri setelah membunuh korban dan sempat memberi tahu ibunya bahwa dirinya telah melakukan pembunuhan. Argiyan sendiri ditangkap di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Jumat (19/1).
BACA JUGA: Inalillahi, Mahasiswi Cantik Meninggal Dicekik dan Diikat Pacar
DIHUKUM MATI
Paman Kayla, Erwin, mengungkapkan keponakannya itu adalah sosok anak yang sopan dan penurut. Kayla juga terbilang pintar secara akademik.
Erwin berharap pelaku dihukum seberat-beratnya. Bila perlu dihukum mati saja. Perlakuan Argyan terhadap ponakannya sangat keji dan kejam.
Menurut Erwin Kayla sangat dekat dan terbuka dengan keluarganya. Kayla selalu mengabari aktivitasnya kepada orang tua.
“Dia selalu ngabarin, mau apa-apa ngabarin aktivitas kuliahnya. Karena memang jarak rumahnya kan jauh, dia selalu ngabarin,” imbuhnya.
Erwin merasa terpukul atas meninggalnya Kayla secara tragis. Ia tak menyangka keponakannya itu akan meninggal dibunuh orang yang mengaku pacarnya sendiri.
PERNAH PERKOSA SAMPAI HAMIL
Dosa Argyan bukan hanya merudapaksa dan membunuh korbannya. Sebelum kejadian ini ternyata Agryan pernah merudapaksa dua perempuan lainya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, korban yang masih di bawah umur pernah mendapat ancaman dan dipaksa untuk untuk berhubungan badan oleh pelaku.
Menurut Ade Ary Syam, dari hasil pemeriksaan tersangka mengakui bahwa pernah memaksa dan mengancam pacarnya untuk berhubungan badan. Menurut keterangan dari pihak Jatanras, korban pemerkosaan pelaku kini hamil 9 bulan dan sedang dalam persiapan persalinan. ***