Menurut Ganjar, Aiman adalah seorang jurnalis yang sedang menceritakan kondisi dengan hak kebebasan jurnalismenya. Maka sebenarnya, cara melawannya bukan dengan menangkap, bukan memeriksa, tapi silahkan memberikan hak jawab.
“Silahkan Anda punya hak jawab. Itulah pers yang bebas yang saat itu diperjuangkan di era reformasi. Tim Ganjar-Mahfud akan mendampingi, kita akan tanyakan kepada penegak hukum apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.
Selain Aiman, Ganjar juga menyampaikan kasus Palty Hutabarat, seorang pegiat sosial media yang memposting kejadian yang ada di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Maka ketika ada orang yang memposting kemudian diperiksa, kata Ganjar, rasa-rasanya model seperti itu tidak boleh.
Ganjar yakin, rakyat akan menentukan sendiri caranya, melawan dengan caranya.
Pasangan Ganjar-Mahfud, lanjut Ganjar, memberikan catatan kepada pemerintah untuk tidak mengintervensi rakyat dalam melaksanakan hak-haknya.
“Menjelang pesta demokrasi, saya ingatkan bahwa hak demokrasi dan hak memilih itu ada pada rakyat. Panjenengan semua punya hak dan kebebasan untuk memilih siapa yang anda pilih. Maka kalau ada yang mengintimidasi, jangan pernah takut,” tegas Ganjar.
Ganjar menegaskan, para pendukungnya tidak boleh takut jika ada intimidasi dan harus berani melawan dengan cara yang benar sesuai konstitusi.
“Biarkan rakyat menentukan caranya sendiri. Lawanlah dengan cara yang paling konstitusional dan cara yang benar. Kita yakinkan, bahwa seluruh pendukung Ganjar Mahfud taat aturan,” ucapnya.
Praktik intimidasi lanjut Ganjar saat ini sudah terjadi. Mulai kepala desa, kepala daerah dan sejumlah pihak lain yang ditekan dan ditelpon, ada yang diancam bahkan ada juga yang sudah ditangkap polisi.
“Rakyat tidak boleh takut. Tidak boleh ada satupun yang menyalahgunakan kewenangan dan jabatan untuk menekan rakyat,” tegasnya.
Ia menegaskan, bahwa kepemimpinan Ganjar-Mahfud ke depan akan memegang teguh konstitusi. Ganjar- Mahfud kata dia juga akan menjadikan integritas yang paling utama. (Chs)