KORANMANDALA.COM – Presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) pemberhentian Mahfud Md sebagai Menko Polhukam pada Jumat, 2 Februari 2024.
Surat tersebut mencakup pengunduran diri Mahfud Md dari jabatan Menko Polhukam dengan hormat.
Sebagai penggantinya, Presiden menunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai pejabat sementara hingga ada pengganti definitif.
Pemberhentian Mahfud Md dikonfirmasi oleh Koordinator Staf Presiden, Ari Dwipayana, yang juga mengumumkan penunjukan Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas Menko Polhukam.
Baca Juga : Jokowi Sebut Mahfud MD Jadi Menko Polhukam Terlama di Kabinetnya: Rocky Gerung Bilang Cuma 8 Bulan
Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan bahwa surat pengunduran diri Mahfud Md telah disiapkan, dan Keppres-nya telah dipersiapkan pagi hari itu.
Profil Tito Karnavian
Menteri dengan nama lengkap Jenderal Polisi (Purn) Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian, MA, PhD lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964. Ia memilih jalur kepolisian meskipun orang tuanya menginginkannya menjadi dokter.
Sebagai polisi yang banyak bertugas di reserse dan anti teroris, Tito menunjukkan prestasi gemilang dengan kenaikan pangkat dan jabatan, bahkan melampaui beberapa seniornya.
Baca Juga : Jokowi Tunjuk Tito Karnavian jadi Plt Menko Polhukam, Ini Alasannya
Puncak kariernya adalah saat diangkat menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Tito, anak kedua dari enam bersaudara pasangan Muhammad Saleh dan Supriatini, menikah dengan Tri Suswati dan memiliki tiga anak. Masa kecilnya dihabiskan di Palembang, di mana ia menempuh pendidikan di sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Meskipun dianjurkan oleh ayahnya untuk menjadi dokter, Tito memilih Akademi Kepolisian (Akpol) di Magelang sebagai pilihan pendidikannya karena ingin menjadi polisi tanpa membebani keluarganya dengan biaya pendidikan yang tinggi.
Lulus dari Akpol pada tahun 1987 sebagai lulusan terbaik, Tito langsung ditugaskan di Polres Jakarta Pusat. Dengan berbagai tugas di reserse, sespri Polri, anti teror, hingga asrena Polri, ia berhasil mencapai prestasi signifikan, termasuk menangkap dalang pembunuhan Hakim Agung Safiudin pada tahun 2001.
Baca Juga : Alasan Mahfud MD Mengundurkan Diri dari Jabatan Menkopolhukam, Jaga Prabowo?
Dalam perjalanan kariernya, Tito ditugaskan di berbagai unit, termasuk detasemen 88 Anti Teror Polda Metro Jaya pada tahun 2004 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Pada tahun 2012, ia menjadi Kapolda Papua, kemudian dipindahkan ke mabes Polri sebagai asisten rencana anggaran (asrena) Kapolri.
Keberhasilannya dalam menangani serangkaian aksi teror membuatnya mendapat penunjukan sebagai Kapolri pada Juni 2016, menggantikan Jenderal Badrodin Haiti. Tito Karnavian, dengan pangkat Jenderal (Pol), telah mengukir prestasi gemilang dalam dinamika Kepolisian Republik Indonesia.
RIWAYAT PENDIDIKAN
- SMAN 2 Palembang (1983);
- Akademi Kepolisian (1987) Lulusan terbaik peraih bintang Adhi Makayasa;
- Master of Arts in Police Studies, University of Exeter, United Kingdom (1993);
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1996) Lulusan terbaik peraih bintang Wiyata Cendekia;
- Royal New Zealand Air Force Command and Staff College, New Zealand (1998);
- Bachelor of Arts in Strategic Studies, Massey University Auckland, New Zealand (1998);
- Sespim Polri (2000);
- Lemhannas RI PPSA XVII (2011) Peserta terbaik peraih bintang Seroja;
- Ph.D. in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S;
- Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (2013) dengan predikat Magna Cum Laude.
RIWAYAT JABATAN
- Kasat Serse Ekonomi Ditserse PMJ (1999);
- Kasat Serse Umum Ditserse PMJ (2000);