Oleh karena itu, organisasi HMI juga melibatkan diri dalam sejarah perjuangan bangsa, termasuk komunitas Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 1965.
Hari Pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi
Sejarah Hari Pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi memiliki latar belakang yang rumit dan penuh kontroversi, karena hal ini bersifat ahistoris.
Awal mula pemberontakan ini masih sejarawan dan opini publik debatkan, sebab terlalu banyak versi, ada kemungkinan cerita yang sampaikan kurang tepat.
Loe de Jong, punya pendapat bahwa penyusupan gerakan komunis di antara awak kapal jadi pemicu, sebagaimana aktivis nasionalis sayap kanan membenarkan pernyataan tersebut.
Di samping itu, ada versi lain, seperti J. C. H Blom, menyatakan bahwa pemberontakan ini bersifat spontan dan tidak pernah direncanakan secara sengaja.
Awal mula pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi terjadi ketika adanya ketegangan sosial dan pemogokan yang meluas di Hindia Belanda pada 1932-1934.
Saat itu, terjadi tindakan buruk kepada para pekerja, seperti pemotongan gaji, dan moral pelaut yang buruk jadi pemicu aksi protes kepada awak kapal.
Kemudian, pemerintah kolonial Hindia Belanda memberikan respon secara keras, dengan menciptakan suasana yang semakin tidak stabil.
Sikap keras pemerintahan kolonial dipengaruhi oleh kolonial tengah yang saat itu mengalami gerakan menuju kemerdekaan.