KORANMANDALA.COM – Antisipasi potensi terjadinya hujan abu vulkanik Gunung Semeru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bersiaga membagikan masker kepada masyarakat.
Gunung Semeru dilaporkan mengalami erupsi hampir setiap hari.
“Sejauh ini, erupsi Gunung Semeru aman terkendali dan tidak berdampak signifikan pada aktivitas warga,” kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi, Selasa 6 Februari 2024.
Menurut data di laman MAGMA Indonesia Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru telah meletus sebanyak 32 kali sejak awal tahun hingga 5 Februari 2024 pukul 11.30 WIB.
Pada 6 Februari 2024, terjadi dua kali erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 500-1.000 meter di atas puncak, menghasilkan kolom abu putih, kelabu, hingga cokelat yang bergerak ke arah timur laut.
BPBD Kabupaten Lumajang telah menyiapkan 10 ribu masker untuk masyarakat mengantisipasi dampak hujan abu vulkanik pasca-erupsi.
Gunung Semeru saat ini masih berstatus Siaga (Level III), sehingga masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara atau sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 kilometer dari puncak gunung.
Masyarakat juga diminta menjauhi sungai di sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 500 meter karena potensi bahaya awan panas dan lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, aktivitas dilarang dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Semeru karena risiko lontaran batu pijar.
Waspada juga terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang berasal dari Besuk Kobokan.- ***