KORANMANDALA.COM – Pakar Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengatakan angin kencang yang terjadi di Rancaekek berpotensi jadi badai tornado pertama di Indonesia.
“Jadi bagaimana, kalian sudah percaya sekarang kalau badai tornado bisa terjadi di Indonesia? KAMAJAYA sudah memprediksi “extreme event” 21 Februari 2023,”tulis Erma Yulihastin di Twitter X, dikutip pada Kamis, 22 Februari 2024.
“Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yANg tercatat sebagai tornado pertama ini,”kicaunya.
Dari video yang beredar sejumlah bangunan rusak, pohon tumbang, mobil tertimpa material, truk terguling dan sepeda motor terjatuh.
Baca Juga : Angin Puting Beliung Luluh lantahkan Kawasan Rancaekek, BPDB Jabar: Ada 5 Titik yang Rusak Berat
Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadri Rahmat Hardjasasmita mengatakan 735 keluarga dan 116 bangunan terdampak.
Kejadian itu juga menyebabkan 31 orang mengalami luka-luka akibat terjangan angin puting beliung.
Erma menyampaikan bahwa bencana tornado di Rancaekek memiliki durasi yang lama, berbeda dengan kebiasaan puting beliung di Indonesia yang biasanya berlangsung singkat.
Baca Juga : Kondisi Kawasan Industri saat Puting Beliung Bandung-Sumedang, Karyawan Histeris
Durasi bencana tersebut bahkan melebihi puting beliung biasa yang hanya berlangsung sekitar 5-10 menit.
Meskipun begitu, Erma belum memberikan data resmi mengenai kecepatan angin, diameter, atau penyebab tornado tersebut.