KORANMANDALA.COM – Angka prevalensi Stunting di Kabupaten Kuningan mencapai 7,81 % atau 5.237 balita stunting dari jumlah total 67.072 balita.
Karena angka stunting terbilang besar, Kabupaten Kuningan masuk 100 Kabupaten/kota yang dijadikan lokus stunting oleh Pemerintah Pusat.
Hal itu dikatakan Pj.Bupati R. Iip Hidayat saat menghadiri perayaan Milad ke 5 Perempuan Jenggala di Hotel Grage Sangkan, Kamis 29 Pebruari 2024.
Perempuan Jenggala adalah organisasi yang berkomitmen atas rasa kemanusiaan dan intens dalam memberikan edukasi terhadap pemberdayaan perempuan dan anak.
Saat menggelar Milad Ke 5 ditandai dengan bakti sosial, edukasi “peduli stunting” doa bersama dan pemotongan “tumpeng”.
Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat didampingi ketua Tim Penggerak PKK Kuningan, Hj Susi Widyawati, mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada organisasi perempuan yang fokus dalam pengembangan UMKM.
Percepatan pencegahan stunting kata Iip, merupakan program Nasional dengan memaksimalkan upaya penanganan yang lebih awal, dimulai dari Calon Pengantin dan sosialisasi kespro remaja dengan edukasi perubahan perilaku hidup bersih yang melibatkan keluarga, multi sektor terkait, termasuk lembaga Pemerintah, sosial dan swasta.
“Kita berharap penanganannya masih terus dilakukan sampai mencapai target Zero stunting secara Nasional” Kata Iip, dihadapan peserta edukasi yang terdiri dari Ibu-ibu dan pelajar sekolah.
Sementara di Kecamatan Cigandamekar angka Prevalensinya mencapai 25,85 % . Hal ini menjadi fokus penting pemerintah Daerah, melalui Dinas Kesehatan dengan melibatkan semua sektor terkait dan melibatkan semua SKPD”.
Iip menilai, acara bakti sosial yang diselenggarakan Perempuan Jenggala, ataupun swasta yang menyalurkan CSR, merupakan upaya kolaboratif bersama untuk kepedulian terhadap penurunan stunting di Kabupaten Kuningan. (wawan jr)***