KORANMANDALA.COM- Frank Hoogerbeets, seismolog Belanda kontroversial kembali mengeluarkan peringatan mengerikan soal kemungkinan munculnya gempa besar hingga 8 skala Richter, melalui cuitan di akub “X” miliknya.
Kemungkinan terjadinya gempa besar itu karena adanya konjungsi Matahari, Jupiter dan Uranus dalam siklus 14 tahunan (terakhir kali pada September 2010), serta konjungsi tambahan pada waktu sama karena Merkurius dan Venus.
Akibat konjungsi tersebut, di bumi kemungkinan akan terjadi gempa besar, yang diprediksi muncul antara 13 Maret hingga 17 Maret mendatang.
“Rabu – konvergensi konjungsi planet yang menarik dan unik dimulai,” tulis dia sebagaimana dikutip dari al-arabiya.net.
“Konjungsi Matahari, Yupiter, dan Uranus terjadi kira-kira setiap 14 tahun sekali (terakhir kali pada September 2010). Kali ini, 4 konjungsi tambahan terjadi bersamaan berkat Merkurius dan Venus,” demikian ia menambahkan.
Dalam cuitan dan penjelasannya, ia tidak menyebutkan lokasi gempa tersebut –itu pun jika prediksinya benar.
Ia hanya mengingatkan bahwa terjadinya konjungsi Matahari, Venus dan Mars yang terjadi pada Desember 2004, telah menyebabkan gempa berkekuatan 9,3 skala Richter di lepas Pantai Sumatera Utara.
“Jika kita melihat konjungsi Matahari, Venus dan Mars, hal ini juga terjadi pada bulan Desember 2004… dengan gempa berkekuatan 9,3 skala Richter di lepas pantai Sumatera Utara,” tulisnya.
Absen 4 bulan
Frank Hoogerbeets sebenarnya tidak mengeluarkan prediksi dan peringatan soal kemungkinan adanya gempa selama lebih dari 4 bulan di X. Padahal, sebelumnya, ia sangat aktif berprediksi soal gempa besar di dunia.
Ia berhenti berprediksi, kemungkinan karena banyak dikecam oleh publik termasuk oleh sesama seismolog karena prediksinya kadang bersifat teror dan menakutkan, serta jauh dari kenyataan.
Namun ketika publik tenang karena tidak “teror”nya, ia tiba-tiba muncul lagi dengan peringatan baru bahwa dunia harus hati-hati terhitung sejak Rabu 13 Maret hari ini hingga 17 Maret nanti karena akan nada gempa besar.
Sehari sebelumnya, Hogrebets me-retweet buletin astronomi baru, setelah jeda yang berlangsung selama lebih dari 4 bulan sehubungan dengan Perang Gaza.
Dalam retweetnya, ia memperingatkan konjungsi kritis planet-planet, yang dapat mengakibatkan aktivitas seismik kekerasan yang mungkin mencapai 8 derajat pada skala Richter.
Menurut dia, alam akan menghadapi situasi unik di tata surya, dengan konjungsi besar dengan Matahari, Jupiter, dan Uranus pada 12 dan 13 Maret.”
Selain itu, ia menunjukkan akan ada konjungsi rangkap empat yang terjadi bersamaan dengan Matahari, Merkurius, Yupiter, dan Uranus.
“Konjungsi besar ini terjadi kira-kira setiap 14 tahun… dan kita juga akan melihat Matahari, Venus, dan Mars. secara bersamaan,” demikian analisanya.
Adapun konjungsi kritis itu, jelasnya, akan terjadi pada tanggal 12 dan 13 Maret (Selasa kemarin dan Rabu hari ini), yang menunjukkan bahwa hal ini mungkin menjadi sangat kritis dari sudut pandang seismik di planet kita (Bumi).
Disebutkan juga bahwa tanggal 13 (Rabu) dan awal tanggal 14 (Kamis), Bulan akan sejajar dengan Jupiter dan Uranus yang sudah konjungsi dengan Merkurius dan Matahari…
“Ini akan menjadi sangat penting dan hari-hari yang menentukan,” ujarnya.
Akhirnya dia memperingatkan bahwa gempa itu diprediksi akan terjadi dari tanggal 13 hingga 16 Maret, atau pada tanggal 17 jika datangnya terlambat.
Tetapi ia menduga gempa itu akan terjadi pada tanggal 15 dan 16.
“…dan di sini saya tekankan pada hari tanggal 15 dan 16 Maret mungkin ada peristiwa seismik besar… Waspadalah… Dalam skenario terburuk, kekuatan aktivitas seismik bisa melebihi 8 Richter,” kata dia. (ape)***