KORANMANDALA.COM – Sejumlah mahasiswa Telkom University berhasil membuat aplikasi untuk alat bantu pembelajaran dan tumbuh kembang anak penyandang speech delay.
Aplikasi yang diberi nama Bicara Itu Mudah (BIMU) akan membantu proses terapi wicara dan pembelajaran bagi anak-anak penyandang autism dalam belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berbicara.
Aplikasi BIMU ini merupakan aplikasi untuk membantu proses pembelajaran dan tumbuh kembang anak penyandang autism yang mengalami gangguan Speech Delay.
Ketua tim Saayun Salangkah, yang merupakan mahasiswa program studi S1 Desain Komunikasi Visual, Nabyla Kharisma Suhatman mengatakan, aplikasi ini menggunakan metode Picture Exchange Communication System (PECS) yang memanfaatkan Augmented Reality (AR) sebagai media interaktif untuk membuat anak fokus dalam proses belajar.
“Aplikasi BIMU juga dibuat dengan menggunakan media interaktif seperti penggunaan ilustrasi dan gambar-gambar yang memiliki animasi, feedback audio, fitur Augmented Reality (AR) sebagai cara untuk menggabungkan kondisi lingkungan sebenarnya dengan dunia virtual, kuis sebagai evaluasi pengenalan kosakata, serta mini game untuk membuat penyegaran kepada anak” Nabyla Selasa 19 Maret 2024.
Terang dia, Implementasi produk BIMU mulai berlangsung sejak dari 21 Desember 2023 hingga 18 Februari 2024. Salah satu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Autisma YPPA Bukittinggi
Aplikasi BIMU ini dapat dirasakan oleh pengguna, dan membantu terapi menjadi lebih efektif, sebagai media penghubung antara guru dan orang tua, modul pembelajaran yang menarik, dan lain sebagainya.
Dosen DKV Tel-U, Rully Sumarlin, sebagai pembimbing tim Saayun Salangkah mengatakan, aplikasi ini juga sejalan Sustainable Development Goals (SDGs) poin nomor 4 yaitu Quality Education.
“Harapan kami, setelah implementasi di SLB Autisma YPPA Bukittinggi ini berhasil, aplikasi BIMU nantinya akan kami eskalasi agar tersedia di seluruh SLB dan rumah sakit yang ada di Indonesia. Sehingga manfaatnya bisa lebih luas” ucapnya.- *** dwi