KORANMANDALA.COM -Kehidupan di Arab Saudi saat bulan Suci Ramadhan dimulai selepas adzan magrib berkumandang. Kaum muslimin di sana setelah takjil dan berbuka puasa bersama dilanjutkan salat tarawih berjamaah.
Arab Saudi tak jauh berbeda dari Indonesia dalam hal durasi berpuasa, yaitu sekitar 15 jam per harinya. Namun jika dibandingkan dari suasananya, tentu saja kehidupan di Arab Saudi dan Indonesia sangat berbeda saat bulan ramadhan tiba.
Kehidupan di Arab Saudi saat bulan ramadhan diwarnai berbagai aktivitas seperti festival ramadhan hingga kegiatan perniagaan dimulai selepas isya’ hingga menjelang sahur sekitar pukul 03.00 waktu setempat.
Tradisi ngabuburit pun ternyata tak hanya ada di Indonesia, melainkan juga ada di Arab Saudi. Biasanya tradisi ngabuburit di Arab Saudi diisi dengan membagikan takjil di jalan-jalan atau menyiapkan hidangan untuk berbuka di masjid-masjid.
Tak hanya dimeriahkan oleh umat Muslim, suasana kehidupan di Arab Saudi saat ramadhan tiba juga dinikmati oleh umat Non Muslim.
Bagi orang-orang yang tinggal dan berdomisili di Arab Saudi, biasanya mereka akan lebih suka menghabiskan waktu ngabuburit dan berbuka di masjid.
Begitupun Momen Idul Fitri di Arab Saudi benar-benar dimanfaatkan oleh warga, selama bulan Syawal silaturahim ke rumah kerabat dan saudara adalah hal yang lumrah dilakukan sebulan penuh.
Sementara warga negara Indonesia yang lama bermukim di Arab Saudi biasanya berkumpul untuk bersilaturakhmi.
Setelah itu, dalam kebersamaan mereka menikmati hidangan khas yang tersaji seperti Opor Ayam dan Lontong Sayur.
Di saat hari lebaran biasanya di meja tersaji berbagai makanan ringan khas Indonesia seperti kue nastar dan kue salju. Kedua kudapan ini tak pernah absen dari meja saat hari lebaran. (Wawan Jr)