KORANMANDALA.COM – Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mendorong gaya hidup bersih dan sehat dapat diterapkan oleh seluruh warga Kota Bandung.
Pasalnya, penerapan gaya hidup bersih dapat meminimalisir potensi penyakit demam berdarah (DBD).
“DBD erat kaitannya dengan kepedulian terhadap lingkungan. Maka itu saya tugaskan Asda 1 dan jajaran, ada Dinkes juga Disdik, serta jajaran kewilayahan untuk melakukan penanganan. Mulai dari aspek pencegahan hingga pengobatan,” Kata Bambang Sabtu 30 Maret 2024.
Dia optimis, angka DBD di Kota Bandung dari tahun ke tahun dapat ditekan jika seluruh masyarakat sama-sama menyadari pentingnya gaya hidup bersih.
Selain itu, Bambang juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kota Bandung agar lebih proaktif dan jangan ragu membawa anggota keluarganya yang mengalami gejala DBD ke Puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan. Adapun salah satu indikatornya ialah demam lebih dari 2 hari.
Bambang menyatakan Pemkot Bandung juga telah melakukan sejumlah upaya penanganan kasus DBD. Antara lain dengan melakukan PSN serentak di 151 kelurahan mulai Sabtu 29 Maret 2024 ini dan membentuk gerakan satu rumah satu jumantik.
Bambang menyebut Kota Bandung telah memiliki 7.450 jumantik di setiap rumahnya. Dan jumlah ini akan terus bertambah.
“Kita ingin Kota Bandung lebih sehat, lebih bersih. Bukan karena ada lonjakan kasus saja. Kita ingin kebersihan ini jadi gaya hidup wargi Bandung,” ajak Bambang.
“Kalau kita lihat dari periodik waktu, kasus DBD ini terjadinya setiap bulan Desember hingga Maret atau April. Setiap tahunnya seperti itu. Karena polanya demikian, kita bisa melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi,” tuturnya.
Adapun data dari Dinas Kesehatan Kota Bandung menunjukkan per 27 Maret 2024, angka DBD telah mencapai 2.215 kasus. Oleh karenanya di beberapa kesempatan, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan.
Ia mengingatkan masyarakat Kota Bandung untuk selalu memastikan tempat tinggal ataupun beraktivitasnya bebas dari jentik nyamuk. Selain itu, ia juga berpesan jika ada anggota keluarga di rumah yang mengalami demam, segera akses fasilitas kesehatan terdekat.
“Untuk memastikan rumah anda bebas jentik, sebetulnya mudah. Dan jika ada anggota keluarga yang mengalami demam, jangan tunggu sampai parah. Segera akses layanan kesehatan masyarakat,” pesan Anhar.
Sementara itu, Sekretaris RW 06 Kelurahan Cijerah, Kosim Masykuri juga mendukung pola hidup bersih sebagai upaya penanganan serta pencegahan DBD, khususnya di RW 06 Kelurahan Cijerah.
Ia juga menerangkan, per 29 Maret 2024, telah terjadi 5 kasus DBD di wilayahnya. Kebanyakan, kasus DBD ini menimpa penderita usia anak-anak.
“Kami juga perlu mengidentifikasi, yang terkena DBD ini apakah dari sekolah, atau dari lingkungan kami. Namun pada dasarnya, pemeliharaan kebersihan juga menjadi faktor pendukung kuat menekan angka DBD,” ujar Kosim.
“Tidak setiap wilayah bisa didatangi Pj Wali Kota. Kami bersyukur dapat perhatian dari Pemerintah Kota. Kami berharap masyarakat kami juga makin semangat meningkatkan kebersihan,” pungkasnya.- *** dwi