KORANMANDALA.COM – Kementerian Luar Negeri RI membantah kabar mengenai negosiasi normalisasi hubungan Indonesia dengan Israel sebagai syarat untuk bergabung dengan (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).
Meskipun media Israel menyebut adanya negosiasi selama tiga bulan, Juru Bicara Kemlu RI menegaskan bahwa tidak ada rencana membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Indonesia tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan akan konsisten dalam hal itu.
Dikutip Koran Mandala dari Ynet News dari Middle East Eye, negosiasi normalisasi hubungan RI-Israel telah berlangsung selama tiga bulan antara kedua negara, di bawah pengawasan Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz.
Baca Juga : Indonesia Tak Impor Kurma dari Israel, Ini Eksportirnya!
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal tegaskan tidak ada rencana mengenai hal tersebut.
“Saya tegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Indonesia akan selalu konsisten, berada di garis terdepan membela hak-hak Bangsa Palestina,” ungkap Iqbal dalam pernyataan resmi pada Kamis, 11 April 2024.
Indonesia Anggota OECD
OECD merupakan organisasi ekonomi internasional yang memerlukan persetujuan bulat dari negara-negara anggotanya, termasuk Israel.
Meskipun Israel menolak keanggotaan Indonesia karena kritik terhadap tindakannya di Gaza, RI disebut telah menyetujui syarat hubungan diplomatik dengan Israel untuk bergabung dengan OECD.
“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Dewan telah secara resmi menyetujui persyaratan awal, yang mengharuskan Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan semua negara anggota OECD sebelum mengambil keputusan untuk mengakuinya bergabung ke OECD,” kata Sekretaris OECD, Mathias Cormann, dalam suratnya kepada Menlu Israel Katz.