KORANMANDALA.COM – Helikopter Presiden Iran jatuh dan hilang kontak di daerah pegunungan Varzaghan Azerbaijan Timur pada Minggu 19 Mei 2024. Ebrahim Raisi berserta mantan wakil luar negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, meninggal di tempat kejadian.
Dilansir dari laman Fontanka, kepala staf presiden Iran Gholam-Hossein Esmaili membeberkan detik-detik jatuhnya helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Esmaili merupakan bagian dari delegasi yang kembali ke negaranya setelah kunjungannya ke Azerbaijan, Esmaili selamat karena terbang dengan helikopter lain, lapor kantor berita Iran, IRNA.
Esmaili menceritakan bagaimana saat saat helikopter jatuh dan hilang kontak.
“Kabut tidak terlihat” kata Esmaili. Mungkin ada kabut di kedalaman jurang, tapi tidak ada kabut di lintasan penerbangan kami, katanya. Awannya lebih tinggi. Pilot helikopter kepresidenan sebagai komandan memberi kami instruksi untuk mencapai ketinggian dan melanjutkan perjalanan. Sekitar 30 detik setelah mendaki ketinggian, pilot helikopter Esmaili menyadari bahwa helikopter kepresidenan hilang. Akhirnya awan menghilang dan kami melihat tambang tembaga Sunung. Pilot kami berbalik dan terbang mencari helikopter Presiden. – kata Esmaili.
Helikopter Presiden Hilang Kontak
“Saya diberitahu bahwa helikopter (presiden) itu bisa saja jatuh karena kami tidak melakukan kontak. Helikopter kami beberapa kali melakukan putaran dan tidak dapat menjalin komunikasi radio” – lanjut Esmaili.
Helikopter yang ditumpangi Esmaili mendarat di tambang Sungun, dan Esmaili serta rekan-rekannya mulai memanggil para penumpang di helikopter kepresidenan. Awalnya tidak ada yang menjawab, kemudian berhasil menghubungi imam Jumat kota Tabriz, Mohammad Ali Ale Hashem. Saat kontak, Ali Ale Hashem mengisyaratkan bahwa helikopter jatuh ke jurang.
Saat kontak radio Ale Hashem mendeskripsikan hutan, tergambar jelas bahwa helikopter kepresidenan telah jatuh, “Aku merasa tidak enak, aku tidak tahu apa yang terjadi, aku tidak tahu di mana aku berada, aku di bawah pohon, aku tidak tahu, aku tidak melihat siapa pun, akulah yang tidak aku lihat. Aku tahu apa yang terjadi, aku tidak tahu apa yang terjadi, aku tidak tahu, aku tidak tahu, aku tidak tahu, aku tidak tahu.”, ujar Ale Hashim saat melakukan kontak.
BACA JUGA: Presiden Iran Tewas, Israel Bantah Terlibat
Esmaili menceritakan kondisi cuaca untuk penerbangan helikopter tersebut normal-normal saja, awan hanya di satu ngarai dan di area yang sangat terbatas, dan dia tidak bisa katakan apakah itu bisa menjadi faktor yang menghalangi penerbangan atau tidak.
Menurut ahli meteorologi, terdapat depresi termal di daerah tersebut, sehingga berbahaya untuk terbang.
Tewaskan Delapan Penumpang Helikopter
Helikopter presiden Iran jatuh pada 19 Mei 2024 dan menewaskan delapan orang penumpangnya. Sebelumnya, Presiden Iran Ebrahim Raisi sempat menggelar pertemuan dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di titik perbatasan kedua negara di tepi Sungai Araks.
Dilansir laman Fontanka, semua jenazah mengalami luka bakar parah, sehingga sulit untuk mengidentifikasi mereka, kecuali Mohammad Ali Ala Hashema (Al-Hashama).
Presiden Ebrahim Raisi dimakamkan pada 23 Mei 2024 di kota Masyhad di timur laut Iran, kampung halaman Raisi.**