KORANMANDALA.COM – Asia Tenggara memiliki banyak bangunan bersejarah yang wah. Salahsatunya adalah Pagoda Shwedagon, kuil berusia 2.500 yang berada di Bukit Singuttara, Yangon, Myanmar.
Tak diragukan lagi, Asia Tenggara termasuk di dalamnya Indonesia, memiliki banyak “keajaiban” dunia dalam bentuk bangunan.
Bila Indonesia memiliki Candi Borobudur, misalnya, sementara Myanmar memiliki Pagoda Shwedagon.
Apa keistimewaan kuil ini?
Terletak di puncak Bukit Singuttara di Yangon, Myanmar, kuil ini dianggap sebagai simbol agama Buddha paling suci di Myanmar dan merupakan salah satu tujuan wisata paling terkenal di Asia Tenggara.
Berdasarkan legenda yang ada, kuil ini dibangun lebih dari 2.500 tahun yang lalu, untuk memuja delapan helai rambut Buddha Shakyamuni.
Namun menurut penelitian ilmiah modern, karya arsitektur ini berasal dari sekitar abad ke-6, dan telah dipugar berkali-kali. Tampilan pagoda seperti sekarang, disebutkan merupajan produk akhir yang selesai pada abad ke-18.
Mengesankan
Arsitektur Pagoda Shwedagon sangat mengesankan dengan menara utama setinggi hampir 110 meter, dilapisi dengan emas cemerlang, diperkirakan mengandung emas hingga 90 ton.
Di sekeliling menara utama terdapat bangunan tambahan, kuil, patung Buddha, dan taman murni yang tak terhitung jumlahnya.
Menariknya, lebih dari 4.500 berlian dipasang di puncak menara ini, dengan berlian terbesar seberat 76 karat berada di puncaknya.
Selain itu, di puncak menara juga digantung total 1.065 lonceng emas dan 421 lonceng perak.
Di bawah terang siang hari maupun terang di malam hari, candi selalu memancarkan pancaran sinarnya yang berkilauan.
Situs spiritual
Pagoda Shwedagon tidak hanya merupakan karya arsitektur yang unik tetapi juga merupakan situs spiritual penting bagi masyarakat Myanmar.
Menurut catatan, setiap tahun, jutaan wisatawan dan pengikut Buddha dari seluruh dunia mengunjungi kuil ini untuk berdoa memohon perdamaian, keberuntungan, dan pemurnian spiritual.
Tak pelak, berkat kuil ikonik inilah Myanmar dikenal sebagai negara Kuil Emas. ***