KORANMANDALA.COM – Kolombia akan menghentikan ekspor batu bara ke Israel atas alasan serangan negara tersebut ke Gaza. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Gustavo Petro pada Sabtu (8/6).
“Kami akan menghentikan ekspor batu bara ke Israel sampai mereka menghentikan genosida,” tulis Presiden Petro di media sosial X.
Dilansir dari Associated Press, dekret pemberhentian ekspor tersebut menunjukan bahwa pengiriman batu bara ke Israel hanya akan dilanjutkan jika negara tersebut mematuhi perintah International Court of Justice (ICJ) untuk menarik pasukannya dari Jalur Gaza.
Keputusan Kolombia untuk berhenti mengirimkan ekspor batu bara ke Israel dapat berdampak besar pada negara Zionis tersebut. Pasalnya, 50% impor batu bara ke Israel berasal dari Kolombia.
Batu bara impor dari Kolombia ini digunakan untuk menenagai pembangkit listrik di Israel.
Menurut International Energy Agency, Kolombia merupakan eksportir batu bara terbesar ketujuh di dunia pada tahun 2023. Sekitar 5% dari ekspor batu bara tersebut dikirimkan ke Israel.
Dulu Kawan, Sekarang Lawan
Sampai tahun tahun 2022, Kolombia dan Israel memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya memiliki berbagai perjanjian dagang, termasuk perjanjian perdagangan bebas yang disetujui pada tahun 2023.
Israel juga menjadi pemasok berbagai senjata dan peralatan militer Kolombia. Sampai tahun 2018, Kolombia merupakan satu dari sedikit negara Amerika Latin yang tidak mengakui Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat berkunjung ke Kolombia pada 2017, sedangkan mantan Presiden Kolombia Ivan Duque sempat melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerusalem.
Hubungan keduanya memburuk saat Presiden Gustavo Petro terpilih pada tahun 2022. Presiden Petro merupakan presiden dari partai sayap kiri pertama dalam sejarah Kolombia modern.
Pada Oktober 2023, Presiden Petro membandingkan serangan Israel ke Gaza dengan persekusi Partai Nazi Jerman terhadap etnis Yahudi. Kritik ini dibalas Israel dengan menghentikan semua ekspor militer menuju Kolombia.
Satu bulan kemudian, Kolombia memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Israel setelah negara tersebut membombardir kamp pengungsian Jabaila dan menewaskan setidaknya 195 orang.
“Ini adalah genosida, dan mereka melakukannya untuk mengusir warga Palestina dan mengambil alih Gaza,” tulisnya di media sosial X.
Peristiwa inilah yang melatarbelakangi keputusan Kolombia menghentikan ekspor batu bara ke Israel.