KORANMANDALA.COM – Di tengah kecaman dan tekanan dunia internasional atas tindakan genosida Zionis Israel di Palestina, masih banyak negara yang belum mengakui Palestina sebagai bangsa merdeka dan berhak atas wilayah yang diduduki secara ilegal oleh Israel. Berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel, termasuk pembunuhan masyarakat sipil, terutama wanita dan anak-anak, semakin menguak kejahatan mereka dalam menguasai wilayah Palestina.
Menanggapi hal ini, Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, menegaskan komitmennya untuk menggalang dukungan parlemen, khususnya di Asia Tenggara, melalui lobi dan diplomasi parlemen.
Hal ini disampaikan Fadli dalam pertemuan BKSAP DPR RI dengan Parlemen Malaysia yang dipimpin oleh Syed Ibrahim, Ketua Kaukus Parlemen Malaysia untuk Palestina, di Gedung Parlemen Malaysia, Kuala Lumpur, pada Kamis, 11 Juli 2024.
BACA JUGA: Terupdate! 17 Akun FF Sultan Gratis Hari Ini 13 Juli 2024, Buruan Klaim Bundle Cobra Langka
Dalam rilisnya pada Jumat, 12 Juli 2024, Fadli menyatakan dukungannya terhadap pembentukan “Parlemen Asia Tenggara untuk Kemerdekaan Palestina”.
Fadli menegaskan bahwa menggalang dukungan internasional untuk kemerdekaan Palestina bukan hanya tanggung jawab moral sebagai parlemen yang mewakili suara masyarakat, tetapi juga sebagai upaya nyata memperjuangkan keadilan dan perdamaian dunia.
Ia menyerukan agar parlemen Asia Tenggara bersatu dalam mendukung Palestina menjadi anggota tetap PBB dan mendapatkan pengakuan internasional sebagai bangsa merdeka.
Sebagai Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds dan Palestina, Fadli diharapkan dapat menjadi fasilitator bagi parlemen Asia Tenggara dalam mengoptimalkan diplomasi melalui lobi, kampanye, dan dialog guna mendukung kemerdekaan Palestina.
BKSAP DPR RI yang menjadi titik fokus diplomasi parlemen DPR RI selalu terlibat aktif dalam berbagai upaya memperjuangkan kemerdekaan Palestina di forum internasional dan regional, seperti Inter-Parliamentary Union (IPU), Asian Parliamentary Assembly (APA), dan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
Politisi Fraksi Partai Gerindra ini sering mendesak negara-negara yang mendukung Israel untuk menghentikan praktik standar ganda dan kemunafikan karena mendukung penjajahan Israel di Palestina.- ***