LAPORAN KONTRIBUTOR KORANMANDALA.COM MUHAMMAD AFDAL DARI NEWYORK USA
KORANMANDALA.COM – Donald Trump memposting di Truth Social pada Sabtu malam atau beberapa saat setelah terjadi upaya penembakan pada dirinya. Postingannya menggambarkan tentang penembakan itu. Dia pun berterima kasih kepada Dinas Rahasia dan penegak hukum atas tanggapan mereka.
“Saya tertembak peluru yang menembus bagian atas telinga kanan saya. Saya langsung tahu ada yang tidak beres karena saya mendengar suara mendesing, tembakan, dan langsung merasakan peluru menembus kulit. Banyak darah, jadi saya menyadari apa yang terjadi. TUHAN MEMBERKATI AMERIKA” tulis Trump. “Itu adalah suatu pristiwa berdarah”.
Seperti berita yang tayang di beberapa TV seperti CNN dan ABC News Mantan Presiden Donald Trump tertembak di telinganya pada Sabtu malam saat berbicara di atas panggung pada rapat umum di Butler, Pennsylvania, dalam sebuah insiden yang sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan oleh seorang penembak di atap dekat lokasi rapat umum.
Sewaktu Trump menyampaikan pidato di rapat umum tersebut, dia menoleh ke kanan dengan tangan di atas mimbar, tiba-tiba terdengar suara tembakan sekitar pukul 18:15 waktu lokal setempat pada hari sabtu tanggal 13 Juli 2024. Trump memegang telinga kanannya dan langsung menundukan diri ke lantai, dengan seketika agen Dinas Rahasia yang melidungi Trump dekat panggung segera membawanyaa turun, sementara beberapa suara tembakan masih terdengar.
Saat itu Trump tetap menunduk dilantai, terdengar satu tembakan terakhir dan teriakan keras dari massa. lebih kurang 45 detik setelah mantan presiden itu tertembak, pihak keamanan menyatakan bahwa situasi sudah terkendali dan penembak sudah ditembak mati oleh pihak keamanan. Dalam kerumanan terlihat dengan jelas Trump memegang telinga kanannya yang berdarah akibat sabeten peluru.
BACA JUGA: Sosok Thomas Matthew Crooks, Pria yang Coba Membunuh Mantan Presiden Donald Trump
Sebelum meninggalkan panggung Trump menyempatkan diri mengangkat tinju ke udara dan mengucapkan “Lawan” sebanyak tiga kali dan pendukung Trump meneriakan “USA&”. Selanjutnya polisi rahasia yang mengawal Trump langsung membawanya kemobil keamanan yang
telah disediakan untuk pengamanan.